Liputan6.com, Jakarta - Tidak bisa dipungkiri, laju penjualan mobil tahun ini tak secemerlang tahun lalu. Di Indonesia kita sudah tahu beritanya, tren negatif. Ternyata hal itu juga dialami secara global.
Walau belum tutup tahun, tapi kita sudah bisa lihat bagaimana performa penjualan mobil dunia di kuartal pertama. Pada berita sebalumnya, pasar lesu di Venezuela yang menyebabkan Ford menghentikan produksi di sana. Toyota juga mengalami hal yang sama.
Secara global, di kuartal pertama, Toyota masih jadi yang terbanyak menjual mobil. Terbukti ada penurunan 2,5 persen dibanding masa yang sama tahun lalu, tetapi pabrikan Jepang ini masih menjual 2,52 juta mobil.
Urutan kedua adalah pabrikan Jerman. Data yang dikutip dari AFP, Volkswagen sanggup memasarkan 2,49 juta unit. Barulah General Motors menduduki posisi ketiga. Jumlah yang sanggup dikirim ke konsumen sebanyak 2,4 juta.
Membaca situasi pasar, Toyota menurunkan target penjualan mereka. Bila tahun lalu tercapai 10,23 juta mobil, maka tahun ini hanya dipatok hingga 10,15 juta saja. Alasannya, penjualan dalam negeri sedang terguncang, begitu juga dengan perlambatan transaksi mobil di China.
Baca Juga
Namun secara teknis, Toyota mengungkapkan alasan ingin memperbaiki kualitas produk setelah berulang kali terjadi skandal keselamatan pada produknya.
Toyota berhasil mengalahkan penjualan GM pada 2008, dan menjadi produsen mobil terbesar dunia. Tampuk kepemimpinan Toyota terus berlansung selama tiga tahun berurutan sebelum diambil alih lagi oleh GM pada 2011. Saat itu Jepang dilanda gempa bumi dan tsunami yang merontokan rantai suplai dan distribusi.
Hanya berselang setahun, Toyota kembali mengambil tali kuasa lagi. GM kembali ditundukkan sampai sekarang.
Advertisement
(sts/ian)