Jatuh Bangun General Motors di Indonesia

General Motors dengan merek Chevroletnya memiliki sejarah yang panjang di Indonesia. Jatuh dan bangun telah mereka lalui.

oleh Rio Apinino diperbarui 26 Feb 2015, 18:26 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2015, 18:26 WIB
2,4 Juta Mobil Produksi General Motors Ditarik
General Motors menyediakan dana sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp2,29 triliun untuk biaya recall kali ini

Liputan6.com, Jakarta - Para pecinta otomotif tentu sudah familiar dengan Chevrolet dan perusahaan induknya, General Motors. Bagaimana tidak, saat ini Chevrolet adalah salah satu pemain dalam industri otomotif di Indonesia yang memiliki banyak konsumen. Bahkan --mungkin ini yang belum banyak diketahui-- General Motors adalah perusahaan mobil pertama yang membangun pabrik di Nusantara.

Mengapa Nusantara? Sebab, General Motors memang telah beroperasi sebelum ada negara Indonesia, tepatnya saat masih dalam masa penjajahan kolonial Belanda.

Dikumpulkan dari berbagai sumber, cikal bakal General Motors dapat ditelusuri hingga tahun 1927 lewat perusahaan terbatas NV General Motors Java Handel Maatschappij (NVGMJHM). Dua tahun setelahnya, General Motors pertama kali memperkenalkan mobilnya yang bermesin 6-silinder.

Karena banyaknya permintaan terhadap Chevrolet, General Motors akhirnya memutuskan untuk membangun pabrik Chevrolet di Tanjung Priok pada tahun 1938. Pabrik Chevrolet ini kemudian menjadi pabrik mobil pertama di Nusantara (dan Indonesia).

Saat Jepang masuk ke Indonesia tahun 1942, N.V General Motors berhenti karena seluruh kegiatan perekonomian dipusatkan hanya untuk membantu Jepang memenangkan perang. Selain itu, sebelumnya juga Belanda telah memporakporandakan pabrik.

Meskipun begitu, kegiatan operasional General Motors tidak berhenti. Mereka tetap mempertahankan perusahaan dengan mendirikan cabang di Batavia, General Motors Overseas Operations.

Pasca Kemerdekaan

Pasca Kemerdekaan

Sampai dengan Indonesia merdeka, General Motors masih mampu mempertahankan perusahannya. Bahkan, sampai tahun 1953, ribuan kendaraan telah terjual oleh mereka. Sampai pada April 1956, para pemegang saham memutuskan untuk melikuidasi N.V General Motors Java Handel Maatschappij. General Motors pun gulung tikar pertama kali setelah Indonesia merdeka.

Saat pemerintahan Suharto, General Motors melalui PT General Motors Buana Indonesia kembali beroperasi pada Januari 1993. Satu tahun setelahnya, General Motors Indonesia memperkenalkan Opel Vectra, sebuah kendaraan penumpang pertama.

Untuk lebih menguatkan cengkeramannya dalam industri otomotif tanah air, pada tahun 1995 General Motors memutuskan untuk membangun pabrik di daerah Bekasi, Jawa Barat. Dua tahun setelahnya, kepemilikan saham General Motors atas General Motors Indonesia mencapai 100 persen.

Sadar butuh sesuatu yang baru, pada tahun 2002 General Motor memutuskan untuk mengganti Opel sebagai merek utama mereka menjadi Chevrolet. Sampai saat ini, Chevrolet adalah merek utama General Motors di Indonesia.

Tutup Lagi

Tutup Lagi

Meskipun telah ada Chevrolet sebagai "jagoan" baru, ternyata pada tahun 2005 pabrik di Bekasi ini juga diputuskan untuk tutup. Perlu menunggu 8 tahun hingga pabrik yang memiliki luas 58 ribu meter persegi dan mampu memproduksi 40 ribu kendaraan per tahun ini akhirnya dibuka kembali.

Sama seperti yang sudah-sudah, pabrik di Bekasi ini ternyata masih tidak mampu bertahan lama. Pada hari Kamis (26/2/2015), General Motors kembali mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan operasional pabriknya dengan dalil akan bertransformasi menjadi sebuah perusahaan distribusi.

Alasan lainnya adalah karena biaya material yang tinggi dan semakin berkurangnya potensi dalam pemandaatan keberadaan pemasok dalam negeri dikarenakan skala produksi yang terbatas.

Meskipun begitu, General Motor dan merek Chevroletnya masih yakin bahwa mereka memiliki masa depan yang cerah di Indonesia.

(Rio/Igw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya