Liputan6.com, Jakarta - Pada mobil-mobil berbadan panjang dan besar seperti kendaraan niaga, SUV, MPV, atau minivan, biasanya kita menemukan sebuah spion di bagian belakang. Tapi, apakah kita semua tahu, apa fungsi spion tersebut?
Kaca spion yang dikenal dengan nama roof mirror ini berguna untuk, misalnya, memundurkan mobil. Melalui roof mirror, pengemudi dapat melihat dengan jelas jarak antara bumper belakang dengan apapun yang ada di belakang mobil, dari mulai tanggul hingga kendaraan lain.
Bukan hanya itu, posisi roda belakang pun dapat dipantau dengan sempurna sehingga menghindari peluang roda menyerempet atau bahkan terperosok.
Spion ini sangat berguna karena besarnya ukuran kendaraan. Sebagaimana diketahui, semakin besarnya kendaraan, maka blind spot akan semakin luas. Adapun blind spot sendiri merupakan wilayah yang tidak terjangkau/terlihat oleh kaca spion standar.
Pada beberapa mobil, roof mirror ini bahkan tersedia dari pabrikan. Beberapa lainnya dijual terpisah dengan harga sekira ratusan ribu rupiah.
Meskipun lebih murah, saat ini roof mirror mulai menghilang dari peredaran. Sebabnya, dengan perkembangan teknologi, fungsi roof mirror mulai digantikan dengan teknologi sensor dan kamera parkir. Teknologi baru ini dianggap lebih efektif.
Salah satu contohnya adalah Nissan Serena. Pada generasi pertama, mobil ini masih dilengkapi dengan roof mirror. Sementara saat ini, Serena sudah dilengkapi dengan kamera parkir yang hasilnya dapat dilihat langsung di monitor dashboard.
(rio/sts)