Warga Stuttgart Dihimbau Tidak Pakai Kendaraan Pribadi

Pemerintah dan dewan kota Stuttgart memberikan imbauan keras agar warganya tidak menggunakan mobil pribadi.

oleh Rio Apinino diperbarui 21 Jan 2016, 10:18 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2016, 10:18 WIB
Pusat Mobil Dunia Peringatkan Warganya Tidak Pakai Mobil Pribadi
Pemerintah dan dewan kota Stuttgart memberikan imbauan keras agar warganya tidak menggunakan mobil pribadi.

Liputan6.com, Stuttgart - Ternyata, bukan hanya negara-negara berkembang saja yang mau menerapkan kebijakan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi. Di salah satu kota di negara maju yang jadi basis manufaktur otomotif pun demikian.

Dilaporkan BBC, pemerintah Kota Stuttgart, Jerman, meminta warganya tidak menggunakan kendaraan pribadi setelah asap di kota itu menyentuh ambang batas aman. Sang walikota meminta mereka menggunakan angkutan umum saja.

Untuk diketahui, kota yang berada di barat daya Jerman ini adalah yang pertama yang mengeluarkan peringatan resmi atas tingkat polusi udara di negara tersebut.

Dijelaskan, pada Senin lalu, tingkat partikel berbahaya mencapai 89 mikrogram per meter kubik. Jumlah ini hampir dua kali lipat dibanding ambang batas aman maksimal yang hanya 50 mikrogram per meter kubik.

Dewan kota juga meminta pengusaha membiarkan karyawannya masuk kerja secara fleksibel, atau bahkan bekerja di rumah jika memungkinkan. Mereka juga menyarankan warganya tidak lagi menggunakan kayu bakar sebagai penghangat ruangan.

"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup di Stuttgart," ujar mereka. Udaranya sendiri dikatakan dapat menyebabkan kanker jika terhisap terus menerus.

Peringatan ini masih sebatas imbauan keras, belum diatur dalam regulasi resmi, misalnya seperti yang terjadi di kota Delhi, India, beberapa waktu yang lalu.

Untuk diketahui, Stuttgart adalah `rumah` bagi beberapa merek mobil terkenal di dunia seperti Mercedes-Benz dan Porsche. Di kota tersebut, sekira 500 ribu perjalanan menggunakan mobil terjadi setiap harinya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya