Ford Korban Ketiga Keganasan Industri Otomotif Indonesia

Ford Indonesia resmi ditutup. Setahun ke belakang, telah ada dua pabrikan lain yang tumbang.

oleh Rio Apinino diperbarui 25 Jan 2016, 18:49 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2016, 18:49 WIB
Harga Ford EcoSport Naik Rp 6,6 Juta per Juli
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi harga mobil Sport Utility Vehicle (SUV) itu naik.

Liputan6.com, Jakarta - Ford Motor Indonesia (FMI) hari ini (25/1/2016), resmi menyatakan diri untuk menutup seluruh operasi mereka pada paruh kedua tahun ini. Pengumuman ini disampaikan di laman resmi mereka, ford.co.id.

Penutupan kegiatan operasi pabrikan otomotif ini bukanlah yang pertama. Sepanjang satu tahun ke belakang, beberapa pabrikan juga melakukan hal yang serupa. Dari mulai penutupan sama sekali hingga beralih jadi perusahaan distribusi.

Februari tahun lalu misalnya, PT General Motors Indonesia memutuskan untuk menghentikan kegiatan produksinya di pabrik Bekasi, yang dilakukan pada akhir Juni. Keputusan ini tak terlepas dari performa buruk Chevrolet Spin di segmen LMPV.

Bahkan saat itu, Executive Vice President GM, Stefan Jacoby, yang bertanggung jawab di pasar Amerika, Eropa, dan Tiongkok mengakui bahwa pihaknya telah mengambil keputusan yang tidak tepat, alias salah strategi.

Sementara itu, kiprah Proton juga berakhir pada November tahun lalu. Keputusan ini ditandai dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran.

Keputusan ini juga berkaitan dengan performa penjualan. Menurut data Gaikindo, wholesale Proton hanya 155 unit per Oktober 2015. Aktivitas distribusi dari pabrik ke dealer hanya terlihat pada Januari, itu pun jumlahnya hanya 63 unit.

Sebagai informasi tambahan, Data Gaikindo menyebutkan bahwa PT FMI membukukan wholesale sebanyak 6.103 unit sepanjang tahun lalu. Dari sekian model yang ada, EcoSport mendominasi dengan angka 3.331 unit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya