Aman, Suku Cadang Ford di Indonesia Tersedia buat 10 Tahun

FMI sebenarnya telah menjamin ketersediaan suku cadang di jaringan dealer resmi.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 26 Jan 2016, 18:41 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2016, 18:41 WIB
Ford Gelar Pelatihan Keterampilan Mengemudi Untuk Wartawan
Ford DSFL meliputi tips safety driving, berkendara hemat BBM (green driving), vehicle handling, serta keselamatan berkendara.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar ditutupnya Ford di Indonesia dipastikan membuat sejumlah pemilik mobil Amerika Serikat (AS) geger. Mereka bertanya-tanya tentang layanan perbaikan suku cadang setelah ditutup.

Namun demikian, para pemilik mobil Ford tidak perlu terlalu cemas. FMI sebenarnya telah menjamin ketersediaan suku cadang di jaringan dealer resmi.

"Spare part masih dijamin sama FMI sampai 10 tahun ke depan, jadinya aman. Kami enggak tutup, cuma ATPM doang yang tutup," ujar Putri, customer service PT Kreasi Auto Kencana, dealer resmi Ford di Cilandak, pada Liputan6.com.

Lebih lanjut, Putri juga menyebut jika pemilik Ford masih bisa melakukan servis atau perbaikan kendaraan di jaringan dealer. Putri berujar jika dealer resmi Ford terus melayani penjualan dan purnajual ketika FMI resmi ditutup.

Dalam pernyataan tertulis di laman resminya, Managing Director FMI, Bagus Susanto, menyebut bahwa Ford berkomitmen untuk menyediakan kesinambungan dukungan pelayanan servis dan garansi setelah ditutup. Agen pemegang merek Ford ini berjanji akan menghubungi para konsumen untuk memberitahukan mengenai pengaturan yang baru.

"Kami ingin memastikan bahwa Anda dapat terus mengunjungi dealer Ford untuk semua dukungan layanan penjualan, servis, dan garansi hingga beberapa waktu ke depan tahun ini. Kami berkomitmen untuk menyediakan kesinambungan dukungan pelayanan servis dan garansi setelah kepergian kami," ucapnya dalam pernyataan tertulis.

Suku Cadang Diprediksi Habis dalam 2 Tahun

Di lain pihak, Suwadji Wirjono, pelaku bisnis otomotif, punya perhitungan lain. Menurut dia, stok suku cadang Ford hanya akan bertahan paling lama tahun depan.

"Perhitungannya seperti ini. Mobil baru tahun ini akan mulai membeli suku cadang tahun depan dan otomatis bisa menuai keuntungan tahun depan," katanya.

Nah, karena tahun ini adalah yang terakhir, Suwadji memprediksi pada 2018 banyak suku cadang yang sudah tak tersedia. "Sekarang mungkin part yang jarang dipakai masih banyak, tapi lama-kelamaan bakal habis. Setelah itu menyusul part yang lain," kata dia.


Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya