Belum Uji Tipe, Kenapa Kadin Bali Nekat Borong Skutik Gesits?

Apa alasan Kadin Bali nekat memesan 10 ribu skuter listrik Gesits, padahal motor ini masih berstatus purwarupa, dan belum di uji tipe?

oleh Rio Apinino diperbarui 13 Mei 2016, 13:09 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2016, 13:09 WIB
Gesits, Motor Listrik Garapan ITS Surabaya Siap Usik Merek Jepang
Skuter listrik garapan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya siap menantang motor buatan Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor listrik Gesits kreasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) saat ini telah dipesan sebanyak 15 ribu unit, dimana 10 ribu di antaranya dipesan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali.

Hal ini terbilang langkah yang berani. Pasalnya, Gesits masih berstatus prototipe, dan dengan begitu masih terus dikembangkan. Bahkan sepeda motor nonfosil ini baru akan mengikuti uji tipe akhir tahun nanti.

Lantas, apa sebetulnya alasan di balik pemesanan puluhan ribu motor ini? Ketua Umum Kadin Bali Alit Wiraputra menyampaikan, ada beberapa alasan mengapa pihaknya berani melakukan hal ini.

"Pertama, memang prospeknya bagus. Di Bali jumlah motor itu 5 juta sehingga yang kami pesan sebetulnya juga kurang. Kedua, ini adalah karya anak bangsa yang harus didukung," ujar Alit kepada Liputan6.com, Jumat (13/5/2016).

Soal prospek, Alit percaya bahwa motor ini punya daya tarik tersendiri yang bisa membuatnya diminati. "Ini kan bertenaga listrik, jadi ramah lingkungan juga. Cocok untuk Bali yang fokus ke industri pariwisata," ujar Alit.

Memang, Kadin Bali akan menjual sepeda motor ini khususnya pada pihak-pihak yang bergerak di industri pariwisata seperti perhotelan. Dengan strategi ini, diharapkan skutik Gesits juga berkontribusi bagi pertumbuhan pariwisata Bali.

Terakhir, menurut Alit, inilah saatnya produk otomotif karya anak negeri dapat berjaya di `kandang` sendiri. "Alasan ketiga, karena kita ingin hasil karya anak bangsa jadi tuan rumah di negeri sendiri," tutup Alit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya