Jangan Lupa, Tekanan Ban Serep Harus Lebih Tinggi dari Standar

Berikut adalah beberapa alasan mengapa tekanan ban cadangan harus dilebihkan dari standar.

oleh Rio Apinino diperbarui 01 Jul 2016, 07:06 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2016, 07:06 WIB
Ban Serep
Ban serep (Foto: chrisparente.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ban cadangan adalah komponen penting jika Anda ingin pulang kampung atau mudik. Ini untuk berjaga-jaga, jika misalnya ban kempis tiba-tiba dan tak ada tukang tambal ban di sekitar lokasi.

Hal yang harus diperhatikan soal ban cadangan ini adalah tekanannya. Disarankan, tekanan ban cadangan harus lebih tinggi dibanding standar yang ditentukan.

"Harus dilebihkan dari standar tekanan angin yang disarankan oleh pabrik kendaraan. Ini biasanya tertera di pintu pilar samping pengemudi, atau di buku manual," ujar Zulpata Zaenal, Proving Ground Manager PT Bridgestone Tire Indonesia kepada Liputan6.com, Kamis (30/6/2016).

Menurut Zulpata, melebihkan tekanan ban dari standar disebabkan karena ban cadangan tidak selalu dipakai. Dalam kondisi ini, lama kelamaan tekanan ban akan habis karena udara akan keluar dari pori-pori pada karet ban.

"Khawatir begitu akan dipakai, ban cadangan ini tekanan anginnya kurang. Itu mengapa disarankan dilebihkan dari standar. Selain itu juga untuk menjaga bentuk terbaik pada ban cadangan," tambah Zulpata.

Zulpata mengilustrasikannya dengan ban sepeda. Misalkan, kalau sepeda tidak digunakan dalam satu atau dua bulan, maka tekanan angin pasti berkurang. Apalagi jika semakin lama tak dipakai, bukan tidak mungkin ban akan kempis.

Meski memang, semakin lama, pori-pori ban akan semakin kecil sehingga angin yang keluar jadi lebih sedikit. Tekanan ban pun bisa terjaga lebih lama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya