Beda Perlakukan VW Terhadap Konsumen AS dan Eropa

Matthias Mueller, CEO Volkswagen (VW), menegaskan bahwa perusahaannya tidak akan memberikan kompensasi untuk pemilik VW di Eropa.

oleh Rio Apinino diperbarui 06 Jul 2016, 21:14 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2016, 21:14 WIB
Tak Punya Uang, VW PHK 3.000 Pekerja
Volkswagen (VW) berencana mem-PHK 3.000an pekerja kantoran di seantero Jerman pada akhir 2017.

Liputan6.com, Berlin - Matthias Mueller, CEO Volkswagen (VW) menegaskan tidak akan memberikan kompensasi untuk pemilik VW di Eropa yang terkena skandal Dieselgate, sebagaimana yang diberikan pada konsumen di Amerika Serikat (AS).

Bulan lalu, VW mengumumkan akan memberikan kompensasi dan insentif kepada 500 ribu pemilik mobil VW bermesin Diesel 2,0 liter, empat silinder. Kompensasi mencakup uang tunai dari mulai US$ 5.100 hingga US$ 10 ribu.

Sebagaimana dilaporkan Reuters, sejak mengumumkan itu, VW ditekan agar melakukan hal yang sama di seluruh dunia, termasuk Eropa. Menanggapi hal itu, Mueller kemudian mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu.

Sebab, menurut Mueller kepada surat kabar Jerman Welt am Sonntag, mobil VW di Eropa masih baik. Dieselgate tidak berdampak buruk pada mobil.

Selain itu, perbedaan sistem hukum juga berpengaruh. Misalnya, buyback (beli kembali), yang jadi salah satu poin perjanjian antara VW dan konsumen di AS, sifatnya sukarela. Sementara di Jerman, hukumnya wajib.

Ia juga mengatakan perusahaannya tidak bisa `dihukum` begitu saja di tiap wilayah. "Anda tidak perlu menjadi ahli matematika untuk menjadari kompensasi pada tingkat sewenang-wenang akan membanjiri VW," katanya.

Menanggapi pernyataan sang bos itu, Komisi Industri Eropa, Elzbieta Bienkowsk, mengatakan bahwa VW tidak adil. Mereka juga akan memanggil VW untuk meminta kompensasi untuk semua konsumen di Benua Biru itu.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya