Liputan6.com, Jakarta Honda dan Yamaha mengumumkan sebuah kerjasama strategis. Mereka sepakat untuk tak saling bersaing dan berkolaborasi untuk memproduksi serta mengembangkan pasar skuter di Jepang.
Pasar sepeda motor Jepang terus tergerus. Tahun lalu, penjualan roda dua di Negeri Matahari Terbit itu hanya mencapai 406.591 unit atau turun 10 persen. Honda berada di pertingkat pertama dengan menguasai 43 persen, Yamaha 27,2 persen, dan Suzuki 12,1 persen.
Baca Juga
Advertisement
Kerjasama ini akan mencakup rencana strategis dalam mengembangkan pasar motor di kategori 1, yang mana di dalamnya adalah produk bermesin 50 cc atau motor listrik.
Dengan kerjasama ini, Yamaha akan memindahkan basis produksi motor 50 cc mereka yang sebelumnya di Taiwan ke fasilitas produksi Kumamoto Honda di Jepang selatan. Yamaha diketahui mengimpor 50 ribu unit skuter per tahun dari fasilitas produksi Taiwan.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan Yamaha mampu mengubah kebijakan untuk melakukan efisiensi. Demikian dilansir dari Nikkei.
Di luar itu, kolaborasi ini jadi formula yang tepat untuk menjawab tantangan peningkatan standar keselamatan, emisi yang makin ketat, serta mengejar produksi motor listrik.
Berikut adalah poin kerjasama yang disepakati dua jenama asal Jepang itu, yang dikutip dari situs Honda:
-
Menyuplai model skuter 50 cc sebagai OEM (original equipment manufacturer)
Honda akan menyuplai skuter 50 cc ke Yamaha sebagai OEM. Motor dibangun berbasis Honda TACT dan Giorno, yang saat ini diproduksi dan dijual di Jepang. Sementara Yamaha akan menjual model tersebut dengan nama JOG dan Vino. Kerjasama ini akan berlangsung paling lambat pada 2018.
-
Pengembangan skuter 500 cc baru
Honda dan Yamaha saat ini mengembangkan, memproduksi, dan menjual skuter 50 cc untuk pasar Jepang, yakni Honda BENLY dan Yamaha GEAR. Kedua perusahaan juga berencana mengembangkan produk secara bersama dan menjadi pemasok OEM dari Honda ke Yamaha untuk skuter terbaru.
-
Populerkan motor listrik di Kategori 1
Melihat prospek pasar motor listrik yang masuk dalam Kategori 1 di Jepang, kedua perusahaan akan berkolaborasi untuk menjawab sejumlah isu terkait pengembangan motor listrik, seperti jarak tempuh, waktu pengisian, performa, dan biaya.
"Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang akan diawali dengan aliansi OEM, kita akan melampaui kerangka aliansi pasokan produk dan mengukir budaya sepeda motor masa depan di Jepang," kata Katsuaki Watanabe/Managing Executive Officer and Director, Yamaha Motor Co., Ltd.
Â