Perempuan Lebih Pemarah Saat Menyetir, Seberapa Parah?

Kaum hawa lebih menonjolkan sisi perasaan saat mengemudi atau duduk di kursi penumpang.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 20 Okt 2016, 19:20 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2016, 19:20 WIB
perempuan mengemudi
foto: Autoevolution

Liputan6.com, London - Perempuan dan laki-laki memiliki beberapa perbedaan paradigma dalam menyikapi situasi lalu lintas. Kaum hawa yang lebih menonjolkan sisi perasaan terkadang lebih cepat kesal saat berada di balik setir.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Hyundai bekerja sama dengan Goldsmith University di London kepada 1000 responden menguak beberapa fakta perihal gender saat menghadapi lalu lintas. Menurut riset, perempuan rata rata 12 persen lebih pemarah ketimbang laki-laki mereka setidaknya akan berteriak atau membunyikan klakson.

Tingkat kemarahan semakin meningkat apabila mereka berada di kursi penumpang sebesar 14 persen atau menghadapi tingkah laku para pemotor dengan reaksi 13 persen lebih emosional. Menurut para peneliti, pengemudi perempuan cenderung lebih sensitif terhadap rangsangan negatif sehingga lebih cepat marah dan frustasi.

"Secara psikologis, skor dari perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-lakipada kecerdasan emosional, verbal, dan sifat keprobadian. Teori evolusi menunjukkan perempuan harus mengembangkan perasaan bahaya yang tinggi untuk apapun yang mengancam mereka dan anak-anak di gua sementara para pria berburu di luar," ucap Patrick Fagan, psikolog perilaku dari Goldsmiths University London sebagaimana dikutip Autoevolution.

Di sisi lain, perempuan memiliki gaya mengemudi yang sebenarnya tidak agresif sebagaimana laki-laki. Mereka mengemudi lebih lambat dengan maksud lebih hati-hati, dalam hal ini kecepatan rendah berarti kerusakan yang tidak parah apabila terjadi kecelakaan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya