Menimbang Selera Mobil Orang Indonesia, Seperti Apa?

Ibarat cinta pada pandangan pertama, kalau sudah suka akan dikejar sampai dapat.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 13 Jan 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2017, 13:00 WIB
Selera mobil orang Indonesia
Ibarat cinta pada pandangan pertama, kalau sudah suka akan dikejar sampai dapat.

Liputan6.com, Jakarta - Selera konsumen memang sulit ditebak. Tapi dalam hal memilih mobil, desain jadi faktor penting.

Ibarat cinta pada pandangan pertama, kalau sudah suka akan dikejar sampai dapat. Demikian dikatakan Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Services Director PT Honda Prospect Motor (HPM).

Sebagaimana diketahui, multi purpose vehicle (LPMV) masih menjadi model yang paling laris. Potensi pertumbuhan mobil jenis ini sebesar 6 persen dibandingkan data 2015. Ketatnya persaingan membuat masing-masing pabrikan berkompetisi menciptakan produk yang menarik.

Otomatis, Jonfis menganggap riset jadi salah satu cara dalam mencari mobil yang pas dengan konsumen.

"Saya rasa tidak cuma di Indonesia. Sama kayak manusia, ya kalau lihat mukanya nggak cocok langsung pergi," tuturnya.

Setelah dirasa memiliki desain yang lebih baik, pabrikan juga rajin melakukan perubahan untuk menyegarkan selera konsumen. Pada new Mobilio misalnya, "tren itu berubah, kalau bisa lebih panjang (kap), lebih agresif, dan hidung lebih tebal agar kesannya lebih aman."

Perubahan juga makin lama makin singkat. Beda ketika 1998, di saat merek masih sedikit dan jumlah model yang dipasarkan juga tak sebanyak sekarang. "kalo tidak cepat berubah, konsumennya beralih," imbuh dia.

Purna jual

Diakui Jonfis, konsumen LMPV itu sangat luas, sehingga bukan cuma soal desain, mereka juga harus menyediakan layanan after sales yang kuat dan biaya servis yang relatif murah. Mereka punya Paket Cermat 3 dan 6 tahun yang diklaim bisa meringankan konsumen.

"Kami sebelum meluncurkan Paket Cermat menimbang harga kompetitor. Kalau mereka (konsumen) beli tiga tahun pasti paling murah, tapi kalau yang enam tahun apalagi bisa dicicil (terasa ringan) karena tidak ada kenaikan harga," paparnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya