Liputan6.com, Paris - PSA Group, grup otomotif dari Perancis, berencana mengambil alih dua merek asal Eropa yang berada di bawah payung General Motors (GM), Opel dan Vauxhall. Sebelumnya PSA yang menaungi Peugeot dan Citroen, bersama GM telah beberapa kali terlibat kerja sama.
Jika terealisasikan, sebagaimana dilaporkan BBC, PSA akan menjadi grup otomotif terbesar kedua di Eropa setelah Volkswagen (VW), yang sejauh ini merupakan pabrikan terbesar di dunia. PSA akan memiliki market share sebesar 16,3 persen.
Advertisement
Baca Juga
Semua bermula dari rencana GM yang ingin keluar dari Eropa dengan "bersih" pasca Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa. Keputusan tersebut cukup merugikan GM. Mereka mengaku ingin lebih fokus di pasar Amerika dan Tiongkok yang dianggap masih punya potensi.
GM sendiri, sejak memiliki Opel, terus-menerus gagal membuat anak perusahaannya itu meraih keuntungan. Opel bahkan menutup pabrik di Belgia dan Jerman.
Sementara bagi pihak PSA, selain market share, yang akan mereka dapatkan di antaranya adalah mengambil teknologi engineering milik Opel. Opel dan Vauxhall terakhir kali mencatatkan laba bersih sebelum 2000, tepatnya pada 1999 lalu.
Meski hasil resminya disebut akan dirilis dalam beberapa hari lagi, namun ada satu hal yang tetap mengganjal, yaitu keberadaan tenaga kerja lama. Sebanyak 4.500 pekerja Vauxhall di Luton dan Ellesmere Port terancam di-PHK.
Pimpinan serikat pekerja Vauxhall ingin mereka bertemu dengan pihak terkait untuk menjamin pabrik tetap beroperasi. Kabar terakhir menyebut Sekretaris Negara untum Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris, Greg Clark, mengatakan bahwa tidak ada rencana pengehentian produksi di pabrik Vauxhall di negara itu.