Liputan6.com, Probolinggo - Sejak diluncurkan pada November tahun lalu, Kawasaki Versys-X 250 telah dipesan oleh lebih dari 1.200 orang. Sebagian besar konsumen berasal dari Jakarta, juga Jawa Timur dan Bali.
Menurut Michael C. Tanadhi, Deputy Head Sales and Promotions PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), pemesan Versys-X 250 bukanlah konsumen awal, dalam arti Versys-X 250 bukanlah sepeda motor pertama mereka.
Advertisement
Baca Juga
Namun, konsumen Versys-X 250 juga bukanlah mereka yang naik kelas. Maksudnya, bukan konsumen yang sebelumnya menggunakan motor di bawah 250 cc. Sebaliknya, profil konsumen Versys-X 250 adalah mereka yang memakai motor gede (moge).
"Segmen ini second bike-nya anak-anak big bike," ujar Michael, dalam acara test ride Versys-X 250 di kawasan Gunung Bromo, Probilinggo, Jawa Timur, Kamis (23/2/2017).
Namun, bukan berarti konsumen ini turun kasta. Sebagaimana definisi 'motor kedua', mereka yang memilih Versys-X 250 menggunakan kendaraan ini sebagai tunggangan harian.
"Kalau pakai moge kan berat, panas. Ini alternatif mereka untuk dipakai harian. Lalu waktu untuk hobi, touring, baru motor utamanya dikeluarkan," tambah Michael.
Soal harga juga berpengaruh. Pasalnya, jika motor gede harganya di atas Rp 100 juta, Versys-X 250 hadir dengan harga yang lebih ekonomis. Versys-X 250 versi standar dibanderol Rp 62,2 juta, sementara varian touring-nya Rp 73 juta.
Michael tidak menjelaskan big bike merek apa saja yang dipakai konsumen mereka. Mengingat, di Indonesia hampir semua pabrikan punya big bike di line up-nya.