CEO Mundur, Nissan Indonesia Jalan Terus

Chief Executive Officer (CEO) Nissan Motor Corp., Carlos Ghosn, memutuskan mundur dari jabatannya saat ini.

oleh Rio Apinino diperbarui 28 Feb 2017, 13:40 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2017, 13:40 WIB
CEO Nissan
CEO Nissan, Carlos Ghosn mengundurkan diri dari jabatannya

Liputan6.com, Jakarta Chief Executive Officer (CEO) Nissan Motor Corp., Carlos Ghosn, memutuskan mundur dari jabatannya saat ini, minggu lalu di Jepang. Posisinya diganti oleh Hiroto Saikawa, yang sebelumnya menjabat sebagai co-CEO.

Carlos Ghosn, yang telah berkarya di Nissan sejak 16 tahun lalu ini, akan naik pangkat sebagai Chairman of the Director of the Board aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi. Ghosn juga masih menjadi CEO Renault, jabatan yang sebelumnya ia pegang saat masih sebagai CEO Nissan.

Lantas, dengan mundurnya pucuk pimpinan ini, apakah berpengaruh terhadap operasional Nissan di Indonesia? Antonio Zara, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), mengatakan bahwa tidak ada pengaruh langsung dengan hal ini. Justru aliansi bisa lebih maksimal.

"Saya kira tidak ada yang perlu dilakukan terhadap keluarnya Ghosn. Justru saya yakin kita bisa bekerja sama lebih baik," ujar pria yang akrab disapa Toti ini, di acara Datsun Rising Hope 2, di Hong Kong Cafe, Jakarta, Senin (27/2/2017).

Menurutnya, aliansi tetap akan berjalan sebagaimana yang telah ditetapkan. "Kami akan terus bekerja sama. Kami ada proyek multi purpose vehicle (MPV) untuk Indonesia. Itu untungnya jelas," tambah Toti. Di segmen ini, untuk sekarang Nissan telah memiliki Grand Livina.

Aliansi Nissan Mitsubishi terjadi saat Nissan mengakuisisi saham Mitsubishi 34 persen tahun lalu. Angka ini membuat Nissan menjadi pemilik saham terbesar Mitsubishi. Nissan sendiri telah menjalin kerja sama dengan Renault bertahun-tahun yang lalu dengan mekanisme sharing saham.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya