Generasi Milenial Beli Mobil Buat Ngojek, Benarkah?

Layanan transportasi online seperti Uber dan Gojek ternyata membuat generasi milenial terdorong untuk membeli mobil baru.

oleh Rio Apinino diperbarui 06 Mar 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2017, 20:00 WIB
Ilustrasi Taksi Online
Ilustrasi Taksi Online

Liputan6.com, Jakarta - Layanan transportasi online seperti Uber ternyata membuat generasi milenial terdorong untuk membeli mobil baru. Ini adalah riset terbaru dari perusahaan riset pasar bernama Mintel.

Dalam risetnya, sebagaimana dikutip dari Washington Post, ditemukan bahwa 15 persen dari pembeli mobil berusia muda di Amerika Serikat (AS) membeli kendaraan dengan maksud untuk menjadi pengemudi layanan transportasi online.

Buddy Lo, analis dari Mintel, mengatakan bahwa banyak generasi milenal memiliki pola pikir bahwa mereka harus mencari pekerjaan sampingan.

"Munculnya layanan kendaraan berbagi (ride-sharing) sekarang telah menjadi anugerah bagi generasi milenial. Ini menjadi jalan yang baik bagi mereka untuk menghasilkan uang dan memiliki aset: mobilnya itu sendiri," ujar Lo.

Dalam riset ini sendiri yang disebut dengan generasi milenial didefinisikan sebagai mereka yang lahir antara tahun 1980 sampai 2000.

Lebih jauh, riset tersebut menyebut bahwa kebangkitan ini disebabkan karena faktor ekonomi. Lebih spesifik, di zaman ini harga rumah dan biaya hidup mencapai angka tertinggi. Ini yang membuat mereka ingin mencari penghasilan tambahan.

Selain soal tren pembelian mobil, riset ini juga menemukan bahwa 84 persen dari pembeli mobil muda kurang peduli terhadap teknologi dan fitur keselamatan baru yang ditawarkan pabrikan. Mereka melihatnya sebagai faktor yang kurang penting.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya