Liputan6.com, Jakarta - Rantai lepas dari sprocket atau gir bisa berakibat fatal. Roda belakang bisa terkunci karena rantai tersangkut. Banyak pengendara motor pernah mengalaminya. Lantas, bagaimana caranya agar tidak "mati kutu" seperti itu?
Sebetulnya, kejadian ini berawal ketika rantai mulai kendur. Semakin kendur, maka semakin ia berpotensi "slip". Maka dari itu, solusinya tidak lain adalah memastikan agar tegangan rantai tetap dalam keadaan standar.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Awalnya selalu karena jarang kasih pelumas. Kalau rantai tidak diberi pelumas, dia jadi kering. Kalau kering lebih gampang kendur. Kalau didiamkan ya lepas dari girnya," ujar Joko, pemilik bengkel sepeda motor JDM, yang ada di kawasan Jakarta Selatan, kepada Liputan6.com belum lama ini.
Menurut Joko, kasus ini sangat berbahaya, apalagi jika terjadi di jalanan ramai. Selain itu, motor juga dapat rusak parah. "Bahkan ada yang sampai blok mesinnya pecah," akunya. Tentu untuk memperbaikinya perlu biaya besar.
Karena itu, Joko menyarankan agar pengendara motor rutin melumasi rantai. Setidaknya dua minggu sekali, atau sesuai kebutuhan. Yang penting jangan terlalu lama. "Kalau mendesak sekali tidak apa-apa pakai oli atau minyak goreng," terangnya.
Jika suatu ketika rantai motor copot dari gir tetapi tidak membuat ban belakang mati, maka cara memasangkan kembali rantainya seperti memasang rantai sepeda. Pertama-tama rekatkan dulu bagian atas gear belakang dengan rantai, lalu kemudian putar roda ke belakang. Maka, rantai akan kembali ke tempat semula.
"Tapi kalau sudah begini, motor jangan dibawa cepat-cepat. Pelan saja," tutupnya.