Toyota Lepas Saham di Tesla, Perang Mobil Listrik Dimulai?

Toyota sudah resmi menjual sahamnya di Tesla, perang mobil listrik dimulai?

oleh Arief Aszhari diperbarui 05 Jun 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2017, 08:45 WIB
Toyota Tak Sudi Logonya Digunakan untuk Kampanye Brexit
Toyota mengatakan akan mengajukan gugatan hukum terhadap kampanye Brexit karena tanpa izin menggunakan logo mereka.

Liputan6.com, New York - Raksasa otomotif dunia, Toyota Motor Corp (TMC) telah mengumumkan secara resmi, Sabtu (3 Juni 2017), sudah menjual semua sahamnya di produsen mobil listrik, Tesla Inc. Hal ini dilakukan akhir 2016 lalu, dan berarti tidak bakal ada mobil listrik hasil kolaborasi Toyota dan Tesla.

Melansir Autonews, Senin (5/6/2017), pada 2010 lalu, Toyota mengakuisisi sekitar tiga persen saham di pabrikan yang bermarkas di Palo Alto, California, Amerika Serikat, dengan nilai mencapai US$ 50 juta atau setara dengan Rp 652 miliar.

Juru bicara Toyota, Ryo Sakai, perusahaan telah menjual seluruh sahamnya di tesla sebagai peninjauan berkala terkait investasinya. Penjualan saham Toyota di Tesla ini sebenarnya sudah dilakukan pada 2014, dan 2016 akhir seluruh saham Toyota terjual.

"Kemitraan pembangunan kami dengan Tesla berakhir beberapa waktu yang lalu, karena belum ada perkembangan baru di bidang itu (mobil listrik). Kami memutuskan sudah saatnya menjual saham yang tersisa," kata Sakai.

Untuk diketahui, investasi awal Toyota dilakukan saat banyak produsen mobil berlomba-lomba untuk memperkenalkan kendaraan hemat bahan bakar di Amerika Serikat. Toyota juga menjual pabrik di California yang tertutup ke Tesla seharga US$ 42 juta.

Kedua perusahaan kemudian mengembangkan kendaraan listrik RAV4 di Kanada pada 2011, dan kemudian menjual sekitar 2.500 unit selama tiga tahun.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya