Jangan Sering Dempul Mobil, Ini Efeknya

Kualitas bodi mobil yang didempul akan berbeda dengan yang tidak didempul

oleh Herdi Muhardi diperbarui 02 Agu 2017, 10:18 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2017, 10:18 WIB
Kata Siapa Bumper Agya Tidak Bisa Diperbaiki?
Seorang pekerja sedang mendempul bodi belakang mobil.

Liputan6.com, Bekasi - Pendempulan bodi mobil kerap dikerjakan saat melakukan body repair atau perbaikan sebelum masuk tahap proses pengecatan. Cara ini dilakukan untuk meratakan dan memuluskan bodi.

Menurut Direktur Teknik Bengkel Bodi dan Cat Autoglad Gunawan Susilo, mendempul mobil merupakan pilihan akhir.

“Itu karena bukan logam lagi, kualitas pakai dempul jadi beda. Kalau pendempulannya tidak bagus warnanya akan belang, kaya terlihat berawan,” ungkap Gunawan saat ditemui di bengkel Autoglad, Pekayon, Bekasi, Selasa (1/8/2017).

Tak hanya masalah warna, banyak menggunakan dempul sebelum mengecat juga rawan akan terjadi keretakan. Terlebih jika komposisi bahan dempul tidak sesuai.

Kata Gunawan, kendaraan yang telah mendapatkan banyak dempulan diperkirakan bisa memengaruhi harga jual. Sebab, customer akan menduga bahwa sebelum dijual mobil telah terjadi masalah serius atau kecelakaan.

Selain itu, mobil yang didempul juga corak warna yang dihasilkan terlihat kurang bersinar.

“Karena untuk tahunya kita bisa ketok bodinya, kalau suara nyaring itu (pelat). Maka saya tekankan kalaupun harus (pendempulan) prosesnya yang benar. Material dempul dengan pelat kan tidak sama,” pungkasnya.

 

Simak juga video menarik di bawah ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya