Ini 7 Gejala Aki Mulai Soak

Gejala aki akan soak juga bisa dilihat dari beberapa perangkat yang berhubungan dengan kelistrikan.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 13 Sep 2017, 12:12 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2017, 12:12 WIB
Aki Mobil
Salah pasang kutub aki bisa berdampak negatif. (Herdi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Akumulator atau dikenal sebagai accu atau baterai alias aki mempunyai peran penting pada kendaraan. Fungsinya untuk menyimpan energi listrik. Ketika digunakan, aki juga akan habis bahkan soak.

Menurut Service Manager Plaza Toyota Parman Suanda, untuk mengetahui apakah masa pakai aki akan segara mati, setidaknya bisa dideteksi dengan beberapa cara.

“Pertama, kalau starter itu susah. Bunyinya tek-tek-tek atau tret-tret-tret. Nah itu pasti habis. Kalau pas distarter bunyi tret itu pasti soak. Pasti dayanya di bawah 9 Volt,” ungkap Parman saat ditemui Liputan6.com di showroom Plaza Toyota Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (12/9/2017).

Gejala aki akan habis juga bisa dilihat dari beberapa perangkat yang berhubungan dengan kelistrikan, mulai dari lampu kurang bersinar dan juga bunyi klakson tidak nyaring.

Untuk mengetahui lebih jelas apakah aki sudah habis atau belum, Parman mengatakan bahwa hal itu bisa dilakukan dengan cara membuka langsung bagian aki.

“Kalau dibuka tutupnya itu kelihatan ada serat-serat di dalamnya, nah itu sel-selnya ada yang bengkok, ada warna putihnya juga, terus air aki sudah mulai keruh,” ujarnya.

Jika aki rusak, lanjut dia, maka bentuk aki sama seperti baterai telepon genggam, kondisinya bagian luar terlihat cembung.

“Kalau ke bengkel itu bisa diukur, karena bisa dilihat ampernya, voltasenya berapa, beban saat starter berapa, pada saat hidup menggunakan baterai berapa lama,” tuturnya.

Aki mobil memang ada usianya. Namun jika terlalu sering digunakan maka tidak menutup kemungkinan batas pemakaiannya akan lebih cepat atau soak.

Nah, jika mobil Anda mogok karena aki dan tak tahu cara mencopot serta memasang ada baiknya tidak dilakukan sendiri. Sebaliknya, hubungi mekanik terdekat atau seseorang yang mengerti soal mobil.
Sebab tak sedikit pemilik mobil yang salah memasang kabel kutub aki antara plus (positif) dan minus (negatif) sehingga mengeluarkan asap. Hal ini dikarenakan kabel positif yang disambung ke terminal aki minus sedangkan kabel negatif dipasang di terminal plus. Akhirnya aki mengeluarkan asap.

Perlu diketahui, kabel aki positif dan negatif terlihat dari warna, yaitu kabel plus berkelir merah dan kabel minus dibalut hitam.

Menurut Service Manager Plaza Toyota, Parman Suanda, jika memang salah memasang aki dan menimbulkan asap, langkah pertama yang paling benar ada langsung mencabutnya segera mungkin.

“Kalau posisi kabel baterai tertukar, itu pasti short circuit, atau terjadi hubungan arus pendek (korsleting) yang mengakibatkan pengaman baterai putus atau bagian fuse-nya (sekring),” ungkap Parman saat ditemui Liputan6.com di showroom Plaza Toyota Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (12/9/2017).

Fuse atau sekring merupakan salah satu komponen yang dapat memberikan pengaman dalam rangkaian elektronika maupun perangkat listrik. Fuse yang memiliki kawat tipis dan pendek akan meleleh dan putus jika dialiri arus listrik berlebihan.

Lebih lanjut Parman menyatakan, selain bagian fuse, maka langkah berikutnya harus dilakukan pengecekan pada sistem kelistrikan.

Jika korsleting dan itu sangat parah, kata dia, bisa saja masalah justru menjalar ke bagian sistem ECU (Electronic Control Unit). Perlu dicatat, ECU kini banyak dipakai pada kendaraan model baru yang ditopang teknologi injeksi.

“Kalau kena ECU, lumayan mahal. Karena kalau Avanza saja itu harga ECU sekitar Rp 4 jutaan. Dan itu memerlukan waktu sedikit panjang untuk perbaikanya, karena harus mengecek sambungan kabel semuanya. Sedangkan kalau ganti fuse mungkin sekitar Rp 20-30 ribu saja,” ungkap Parman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya