Liputan6.com, Jakarta - Ulah pengendara sepeda motor yang melintasi trotoar sangat menjengkelkan. Hal itu sangat mengganggu khususnya bagi pejalan kaki.
Tak sampai disitu, tidak sedikit dari pengguna jalan yang melintasi trotoar justru terlibat pertengkaran atau adu mulut lantaran pengendara motor merasa lajunya ditahan ataupun ditegur para pejalan kaki.
Baru-baru ini, selebritis papan atas Nicholas Saputra menghadang pemotor bule yang melintas di atas trotoar. Aksi pemeran Rangga dalam film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) itupun layak ditiru.
Advertisement
Upaya mempertahankan "wilayahnya" dari si pemotor nakal itu sempat direkam warga yang melintas dan videonya diunggah oleh akun @koalisipejalankaki.
Dalam video tersebut, Nicholas yang mengenakan kaus putih dan celana pendek serta kacamata hitam itu terlihat beradu argumen dengan pemotor bule sebelum akhirnya si penyerobot trotoar kembali ke jalan raya.
"Ayoo ajak dan ajarkan tertib.. @nicholassaputra jadi begal bagi para pemotor yang tidak tertib di Trotoar..” tulis akun @koalisipejalankaki.
Aksi artis kelahiran 24 Februari 1984 itupun menuai banyak pujian dari para netizen. Terlebih yang mengendarai sepeda motor itu adalah sepasang warga negara asing.
@miminperibule seenaknya aja anjir
@imwidy Pasti ini di bali, di bali kan begitu mau org lokal mau org bulenya nyambet trotoar
@primautamas Mereka berani ga tertib karena masih banyak pribumi nya yg cuek terhadap aturan yang benar juga. Biasanya ga ada yang negur mereka
Protes Parkir Sepeda Motor di Trotoar
Sebelumnya, aksi damai dilakukan oleh [Koalisi Pejalan Kaki KPK , untuk mengembalikan fungsi trotoar sebagai hak pejalan kaki berujung ricuh. Di tengah aksi, oknum pengendara motor yang jelas-jelas salah karena melintas di trotoar malah memaki para peserta aksi.
Berbagai umpatan dengan kata-kata kasar, keluar dari oknum para pemotor yang tidak terima dengan aksi tersebut. Bahkan, ada salah satu oknum pemotor yang sampai membanting helmnya untuk mengintimidasi Alfred Sitorus, Ketua KPK.
"Trotoar adalah haknya pejalan kaki, tidak ada satu pun haknya pengendara motor itu bisa berkendara di atas trotoar. Dan amanahnya diemban oleh kepolisian dan Kementerian Perhubungan," jelas Alfred.
Sepertinya, mimpi para pejalan kaki untuk bisa menikmati haknya di trotoar masih jauh dari harapan. Pemandangan para pengguna motor yang seenaknya menggunakan trotoar, bisa dilihat setiap hari, terlebih di kota-kota besar seperti Jakarta.
Penyebabnya hanya satu, yaitu kemacetan yang terjadi di jalan raya. Padahal, apapun alasannya, menggunakan trotoar yang merupakan hak para pejalan kaki adalah tindakan di luar akal sehat, dan dapat membahayakan diri sendiri dan para pejalan kaki tentunya.
"Dengan adanya seperti ini, kami mengimbau supaya kita bisa menekan angka kematian pejalan kaki yang mencapai 18 setiap harinya. 18 nyawa setiap hari meninggal dunia, dan itu di Indonesia dan bukan di negara orang lain," pungkas Alfred.
Advertisement