Liputan6.com, Yogyakarta - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC), mengajak para jurnalis untuk menguji langsung performa dan fitur unggulan dari Mitsubishi Xpander, dalam perjalanan yang bertajuk "XPANDER Media Touring 2018".
Sebanyak 90 media yang menjadi peserta terbagi menjadi tiga grup dengan rute Semarang menuju Solo untuk grup 1 pada 4-6 Maret 2018, Solo menuju Yogyakarta untuk grup 2 pada 6-8 Maret 2018, dan Yogyakarta menuju Semarang untuk grup 3 pada 8-10 Maret 2018 dengan total jarak tempuh mencapai 750 km.
Advertisement
Baca Juga
Liputan6.com berkesempatan menjajal performa Xpander bermesin 1,5L MIVEC yang ditunjang dengan ground clearance 205 mm, di batch 2 rute Solo-Yogyakarta. Jarak yang ditempuh sejauh 157 km.Â
Dalam kesempatan ini, Liputan6.com menjadi penumpang sekaligus merasakan menjadi pengemudi Xpander Exceed dan Ultimate. Bagaimana kesannya?
Saksikan Videonya di Bawah Ini:
Eksterior
Xpander tipe Ultimate menjadi varian tertinggi atau flagship dengan harga termahal dari seluruh varian. Dari segi eksterior, Xpander Ultimate punya beberapa kelebihan, seperti menggunakan foglamp yang ada pada varian GLS dan tidak dimiliki varian GLX. Selain itu, di Ultimate punya aksen chrome pada semua handle pintu, rumah spion yang sudah full-chrome dan di sepanjang bagian bawah kaca samping.Â
Di bagian belakang, Ultimate sudah dilengkapi sensor parkir yang tidak dimiliki varian lainnya.Â
Adapun varian Exceed mempunyai lebih banyak kemiripan dengan GLS. Exceed dibekali ground clearance 205 mm seperti pada Sport dan Ultimate.
Bagian wajah Xpander Exceed juga menyerupai varian Xpander GLS yang dipenuhi aksen hitam termasuk pada bagian grille dan bingkai lampu kabut. Sedang dari kaki-kakinya, Exceed mengadopsi dari varian Ultimate, yakni pelek alloy two tone berukuran 16 inci.
Advertisement
Interior
Ruang kabin yang lega, kabin yang kedap, dan suspensi yang nyaman menjadi fitur unggulan Mitsubishi Xpander. Di dalam kabin, warna interior Mitsubishi Xpander Ultimate sama dengan tipe Exceed, yaitu dominan warna beige yang cerah.Â
Interior Xpander Ultimate terlihat lebih mewah dengan berbagai aksen seperti tuas pintu chrome, ada aksen panel kayu pada dashboard dan doortrim, tuas transmisi matik dan lingkar kemudi dibalut kulit.
Sedangkan pada Exceed, fitur keyless operating system tidak tersedia, baik yang manual maupun otomatis. Jadi masih harus menggunakan kunci konvensional untuk menyalakan mobil. Berbeda dengan Ultimate, Anda akan menemukan fitur start/stop button untuk menyalakan mesin. Demikian juga layar monitor, kamera parkir.
Kesenyapan kabin menjadi unggulannya karena terbukti tak ada suara bising dari luar yang masuk ke dalam kabin mobil. Ketika menyetel musik pun, suara yang terdengar cukup jelas.
Performa dan Pengendalian
Perjalanan di batch 2 lebih banyak melintasi perkotaan dan hanya sedikit melalui pegunungan.
Saat melintasi jalur perkotaan, Liputan6.com merasakan kemampuan mesin 1,5 liter dengan tenaga 102 Tk dan torsi 141 Nm ini. Penggunaan transmisi otomatis, membuat pengemudi merasakan jeda cukup lama antara input pedal ke respons mesin, di mana dalam posisi transmisi D (Drive) kecepatan tidak meningkat cepat.
Meski untuk kecepatan tinggi kurang menggugah, Xpander cukup andal saat melewati tanjakan menuju Restoran Abhayagiri di dekat Candi Prambanan dan Tebing Breksi. Saat bermanuver, suspensi yang empuk mampu membuat penumpang nyaman.
Sempat juga menyusuri jalan pedesaan yang cukup sempit, dengan kondisi jalan cukup banyak lubang. Namun ternyata tidak mengganggu kenyamanan penumpang yang duduk di bangku belakang Xpander.
Â
Â
Advertisement
Kesimpulan
Dengan total perjalanan yang ditempuh adalah 157 km, panel indikator bahan bakar menunjukkan Xpander yang ditunggangi tidak mengonsumsi bahan bakar yang cukup banyak. Angka konsumsi bahan bakar 9,7 km per liter merupakan angka yang cukup wajar untuk tipikal kondisi jalan yang dilalui.
Bantingan suspensi empuk, handling nyaman, serta kabin senyap juga menjadi kelebihan Low MPV ini dibanding produk lain di kelasnya.
Tapi sayang, untuk kekurangan ada pada jok baris ketiga dimana untuk ukuran tinggi 158 cm saja sudah cukup sempit. Hal yang sama juga terjadi di bangku penumpang depan, sebelah sopir, jika tinggi penumpang mencapai 170 cm, laci di bagian penumpang depan sulit dibuka karena terlalu sempit jaraknya.