Fitur Keyless Ignition Bisa Sebabkan Kematian, Ini Sebabnya

Fitur engine start-stop atau keyless ignition merupakan fitur modern yang populer. Beberapa pabrikan roda empat maupun roda dua menyematkan fitur ini pada kendaraannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mei 2018, 09:05 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 09:05 WIB
Daihatsu Copen
Ilustrasi engine start-stop

Liputan6.com, Jakarta Fitur engine start-stop atau keyless ignition merupakan fitur modern yang populer. Beberapa pabrikan roda empat maupun roda dua menyematkan fitur ini pada kendaraannya.

Tapi, di balik kecanggihan dan kemudahan itu, keyless ignition system ternyata berbahaya. Seperi dilansir Carscoops, sistem ini bisa sangat berbahaya.

Diberitakan New York Times, setidaknya 28 orang meninggal karena karbon monoksida yang dipancarkan kendaraan dengan sistem keyless ignition. Setidaknya 45 orang juga terluka dan beberapa di antaranya mengalami kerusakan otak.

Sedangkan, saat ini sistem ini menjadi standar untuk hampir setengah dari jumlah mobil baru yang terjual di Amerika Serikat.

Kejadian fatal tersebut terjadi ketika pengemudi lupa mematikan mesin saat parkir di garasi. Beberapa pemilik kadang menganggapnya tak berbahaya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Beberapa dari mereka, begitu saja meninggalkan kendaraannya dan tak menyadari bahwa kendaraan mereka masih menyala. Jika hal ini terjadi selama waktu yang lama, mereka bisa keracunan karbon monoksida.

Sayangnya, seiring semakin tumbuhnya kejadian fatal seperti ini tak diimbangi dengan imbauan yang benar dari para pabrikan.

Regulasi baru dikeluarkan oleh National Highway Traffic Safety Administrator untuk mobil dengan sistem ini. Bahwa harus ada sesuatu yang bisa mengingatkan pengemudi bahwa kendaraannya masih menyala. Namun sayangnya, aturan baru ini banyak menuai kontra dari pabrikan kendaraan.

Sumber : Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya