Cerita Hendra Hartono Promosikan Cirebon Sebagai Pusat Investasi Kuwait di Jawa Barat

Liputan6.com, Cirebon Kerjasama antar negara menjadi salah satu jalan dalam memenuhi kebutuhan negara. Presiden Indonesia Kuwait Business Council (IKBC) Hendra Hartono memastikan Cirebon memiliki potensi menjadi pusat investasi Kuwait di Jawa Barat.

Hendra sebelumnya sempat menjadi salah satu tamu kehormatan dalam perayaan Hari Nasional Kuwait di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan, kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pejabat hingga pelaku bisnis penting dan berpengaruh.

"Diplomat, pejabat dan pelaku bisnis menegaskan komitmen kedua negara untuk memperluas kolaborasi ekonomi budaya dan investasi," ujar Hendra Hartono kepada Liputan6.com, Senin (3/3/2025).

Ia mengatakan selama mengikuti hari nasional Kuwait, dirinya terus menyoroti potensi besar kerjasama Indonesia dan Kuwait. Khususnya kerjasama di sektor energi, industri halal dan infrastruktur.

Pada kesempatan tersebut, Hendra juga menekankan pentingnya sinergi antara pelaku usaha kedua negara.

"Kuwait memiliki modal dan teknologi, sementara Indonesia kaya akan sumber daya manusia dan pasar yang dinamis. Ini adalah kombinasi sempurna untuk menciptakan kemakmuran bersama," ujar pria asli Cirebon itu.

Menurut Hendra, wilayah Cirebon siap menjadi hub atau pusat investasi Kuwait di Jawa Barat. Terutama investasi untuk proyek strategis dan energi terbarukan di Indonesia.

Bahkan, Hendra mengaku telah menyiapkan skema kemitraan yang saling menguntungkan. Termasuk transfer pengetahuan dan penyerapan tenaga kerja lokal.

Sebagai tokoh asal Cirebon, Hendra Hartono aktif mempromosikan kotanya sebagai destinasi investasi strategis. Dalam diskusi tertutup dengan be beberapa duta besar, ia mengajak untuk berinvestasi di Cirebon yang sedang berkembang.

"Ini akan menjadi gerbang ekspor-impor untuk produk Kuwait ke Asia Tenggara," jelasnya.

Diketahui, Hari Nasional Kuwait di charge de affairs Duta Besar Kuwait untuk Indonesia, H.E Faisal Fayez H Al Beghaili juga dihadiri oleh 20 duta besar negara sahabat, acara diisi dengan serangkaian agenda simbolis.

Mulai dari pemutaran video sejarah Kuwait, pertunjukan tari tradisional, hingga degustasi hidangan khas Timur Tengah seperti machboos dan luqaimat. Sheikh Faisal Fayez dalam pidatonya menyampaikan apresiasi atas partisipasi Indonesia.

"Hubungan kami dengan Indonesia bukan hanya bisnis, tetapi juga pertukaran nilai-nilai kemanusiaan," katanya.