Liputan6.com, Jakarta Ferrari saat ini sedang dalam masa transisi menuju kendaraan listrik melalui LaFerrari. Dilansir Carscoops, ternyata Ferrari juga memendam keinginan untuk memiliki mobil SUV, seperti kompetitornya yang memiliki Lamborghini Urus. Sepertinya itu masuk akal, sekalipun ide itu tak banyak yang suka.
Apa yang tak masuk akal di dunia ini, mungkinkah small atau compact hatchback yang dibangun dari Maranello. Beberapa tahun lalu, orang-orang yang memiliki ide untuk merender, juga akan berkata yang sama kepada siapapun yang mengklaim bahwa citycar Aston Martin terbuat dari Toyota.
Advertisement
Baca Juga
Tapi di internet, itu hanya sebagai fantasi untuk menuangkan ide-ide kreatif di saat waktu senggang.
Seperti industrial designer, Takenang Lee yang membuat Ferrari hatchback secara digital. Desain mobil compact yang eksotis itu mendapatkan karakter GTC4Lusso di bagian depan dengan semua karakter Ferrari yang dibuat lebih compact.
Ferrari juga memiliki render versi racing. Bagaimana mesinnya?
Model render ini menggunakan mesin twin-turbo 2.9L V6 yang digunakan oleh Alfa Romeo dan Stelvio Quandrifoglio. Jika benar ada dan dijual, sepertinya Ferrari hatchback akan dipasarkan seharga USD 60.000 - USD 80.000 (Rp 864 jutaan - Rp 1,1 miliaran).
Sumber: Otosia.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Performa Apik Ferrari Dicurigai, Kenapa?
Performa apik Ferrari di Formula 1 (F1) musim ini mendapatkan sorotan negatif. Bahkan, peningkatan mesin dari tim pabrikan asal Italia ini kemudian dicurigai oleh rival-rivalnya berlanjut hingga saat ini.
Meskipun Federation Internationale de I'Automobile (FIA) sebagai induk organisasai motorsport telah memberikan statement jika Ferrari tidak melakukan perbuatan ilegal, namun pro kontra terkait mesin yang juga digunakan Sauber danb Haas tidak berhenti.
"Ada sesuatu yang tidak normal (peningkatan mesin Ferrari," ucap pembalap Renault, Nico Hulkenberg, seperti disitat Motorsport, Minggu (29/7/2018).
"Kami jadi sulit bersaing dengan Haas. Di tikungan kami sejajar atau bisa lebih baik dari mereka, tapi begitu di trek lurus kami kalah jauh," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Balap FIA, Charlie Whiting, akhirnya merespon konflik ini. Ia dan beberapa figur penting di FIA mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari Mercedes di markas besar pabrikan asal Jerman tersebut, di Hockenheim.
"Kami sepenuhnya puas dengan penjelasan mereka (Ferrari), seperti yang telah kami sampaikan di Monako," terang Whiting. "Beberapa tim mengajukan pertanyaan lebih lanjut, dan kami mencoba untuk mengklarifikasinya, dan mencoba menenangkan mereka," tambahnya.1 dari 2 halaman SelanjutnyaSedangkan Bos Renault Sport F1, Cyril Abiteboul, mengaku telah menemukan data aneh dari Ferrari. Namun, ia tetap menegaskan bukan berarti Ferrari melakukan tindakan ilegal di gelaran balap 'Jet Darat' tersebut.
"Pertama, kami tahu ada defisit tenaga yang selama ini dikuasai mesin Mercedes," ujar Cyril.
"Mercedes masih kuat, tapi sekarang Ferrari mulai mengambil alih. Jadi, saya juga mengucapkan selamat kepada Ferrari. Ini lebih soal pertarungan teknis yang tidak terlihat secara kasat mata. Tapi kemajuan mereka sungguh luar biasa," pungkasnya.
Advertisement