Pak Eko Menjadi Sopir Truk Indonesia Terbaik di Jepang

Eko Yulianto, sopir truk ekspedisi dari perusahaan PT Duta Lintas Nusa dinobatkan sebagai sopir truk terbaik atau ‘Ultimate Driver’ dalam perhelatan Extra Mile Challenge 2018, yang digelar pabrikan UD Trucks di Ageo, Jepang, Kamis (25/10/201

oleh Herdi Muhardi diperbarui 26 Okt 2018, 11:01 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 11:01 WIB
Eko Yulianto dinobatkan sebagai Ultimate Driver’ di Extra Mile Challenge 2018
Eko Yulianto dinobatkan sebagai Ultimate Driver’ di Extra Mile Challenge 2018 (Herdi/LIputan6.com)

Liputan6.com, Ageo - Eko Yulianto, sopir truk ekspedisi dari perusahaan PT Duta Lintas Nusa dinobatkan sebagai sopir truk terbaik atau ‘Ultimate Driver’ dalam perhelatan Extra Mile Challenge 2018, yang digelar pabrikan UD Trucks di Ageo, Jepang, Kamis (25/10/2018).

Dengan mengendarai UD Trucks model Quester, pria berusia 34 tahun itu menyingkirkan ratusan sopir di dalam maupun luar negeri seperti Jepang, Australia, Singapura, Afrika Selatan, Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah.

Eko mengatakan, terima kasih atas dukungannya karena mampu mengharumkan nama bangsa. Selain itu, dengan mengikuti acara kompetisi ketangkasan mengemudi inilah akan menjadi acuan bagi dirinya agar lebih baik dalam berkendara.

“Karena kompetisi sebetulnya adalah saat mengemudi di kehidupan sehari-hari. Jadi ini memotivasi saya buat lebih baik lagi saat mengemudi di Indonesia, karena ini memang banyak pengalaman berharga, terlebih saat melihat para pengemudi di Jepang yang sangat tertib,” ujar Eko saat ditemui usai di Tokyo, Jepang, Kamis malam (24/10/2018).

Ayah satu anak ini ternyata sudah sangat optimistis bisa menang di perlombaan kali ini. Sebab, dia telah melatih skill mengemudi selama tiga bulan sebelum pertandingan.

Tak hanya itu, Eko yang telah mengemudi truk selama 11 tahun itu juga mengatakan telah menanamkan mental juara dan tak grogi saat perlombaan. 

Alhasil selain gelar terbaik, Eko juga jadi driver yang mampu mengemudikan truk UD Quester dengan sangat irit bahan bakar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Putus Asa

UD Trucks  Mile Challange (EMC) 2018
UD Trucks Mile Challange (EMC) 2018 (Herdi/Liputan6.com)

Keberhasilan Eko memenangkan EMC 2018 rupanya tak lepas dari peran sang pelatih yang merupakan Trainer Specialist UD Trucks yaitu Hadi Darwanto.

Kata Hadi, sejak pertama kali memberikan pelatihan mengemudi dua tahun lalu di perusahan PT Duta Lintas Nusa, Eko merupakan salah satu driver yang paling menonjol baik skill mengemudi atau pengetahuan soal UD Truck Quester.

“Waktu di 2017 Eko ikut kompetisi EMC, tapi kalah. Dan dia tidak putus asa. Dan kedua kalinya Eko dipilih dari Astra International dan PT Duta Lintas Nusa memberikan kepercayaan untuk ikut kompetisi. Kebetulan di 2017 diberikan kesempatan, saya lihat (Eko) bagus, tapi waktu itu belum maksimal,” ungkap Hadi.

Menurut Hadi, Eko dibekali ilmu mengemudi dengan simulasi pengujian semirip mungkin lintasan saat perlombaan EMC 2018.

“Pengujiannya mulai dari parkir, fuel efficiency, dan lain-lain. Itu dilakukan  juga saat di Indonesia. Uji coba kita dilakukan di Cakung. Saat itu kami lihat fuel efficiency-nya belum maksimal, kami coba lagi semaksimal mugkin, bagaimana tekniknya agar lebih efisien,” terangnya.

Hadi berpendapat, meski saat ini menjadi juara, namun saat pelatihan Eko rupanya tak setenang saat ini. Sebaliknya, kala itu Eko sangat mudah grogi.

“Padahal ketika dia nervous, maka dia akan blank, tapi overall (saat perlombaan) oke. Karena peserta tahun lalu di EMC 2017 yang mewakili Indonesia gagal lantaran nervous. Jadi tidak menang secara umum, hanya juara fuel consumption kita pertahankan,” jelas Hadi. 

 

 

Bos Jadi Bangga

Keberhasilan Eko juga sangat membuat atasannya, Rico Hardyarso yang merupakan Technical Manager PT Duta Trans Lintas sangat bangga.

Kata Rico, capaian Eko menjadi yang terbaik sudah terlihat karena dia juga menjadi sopir terbaik se-PT Duta Trans Lintas berturut-turut selama dua tahun.

"Karena setiap tahun ada penilaian driver, yang meliputi etika, ketepatan waktu, perawatan kendaraan. Ada atau tidak ada lomba EMC, di perusahaan kita memang ada penilian khusus. Ada reward-nya, ada hadiah setiap tahun. Hadianya tak selalu materi, tapi tetap bernilai," ujar Rico.

Rico sendiri mengaku, selama persiapan pelatihan untuk kompetisi hingga perlombaan dimulai, Eko tetap  mendapatkan gaji full dari perusahaan.

"Dan sekarang Eko jadi banyak tawaran kerja dari perusahaan-perusahan lain. Saya sendiri sudah kasih tahu hal itu, jika menang pasti akan ada tawaran kerja di tempat lain dengan gaji lebih besar," ucapnya.

Ke depan, lanjut Rico, perusahaanya akan mempersiapkan driver lain yang diharapkan bisa tampil gemilang di kompetisi sopir terbaik EMC 2019 mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya