Skandal Carlos Ghosn Ganggu Kerjasama Renault-Mitsubishi-Nissan?

Skandal keuangan yang dilakukan mantan orang nomor satu aliansi Nissan, Mitsubishi, dan Renault, Carlos Ghosn mungkin telah menciptakan ketegangan.

oleh Arief Aszhari diperbarui 21 Jan 2019, 19:02 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2019, 19:02 WIB
Nissan Malah Senang Mobil Listrik Tesla Laris
CEO Nissan Motor Co, Carlos Ghosn, menyambut baik peluncuran mobil listrik Tesla Model 3. Menurutnya, ini bisa rangsang permintaan.

Liputan6.com, Jakarta - Skandal keuangan yang dilakukan mantan orang nomor satu aliansi [Nissan, Mitsubishi, dan Renault](3875272/ ""), Carlos Ghosn mungkin telah menciptakan ketegangan. Namun, hal itu sepertinya tidak akan memperlambat kerjasama untuk menciptakan platform kendaraan yang sama dari tiga jenama otomotif besar tersebut.

Dijelaskan Kepala Perencanaan Global Nissan, Philippe Klein, kasus Ghosn ini tidak bakal berubah dan mempertanyakan rencana aliansi untuk terus berkolaborasi menciptakan produk bersama.

"Sejujurnya tidak ada kemampuan untuk mengubah hal itu sebagai tanggapan apakah masalah hukum Ghosn menyebabkan pertimbangan ulang untuk penciptaan platform bersama," jelas Klein saat berbincang kepada Automotive News, Senin (21/1/2019).

Klein melanjutkan, bahwa tiga perusahaan itu telah bertemu untuk mengembangkan tingkat baru untuk pengembangan produk bersama yang meluas ke berbagai kendaraan global.

Untuk kendaraan yang diperkirakan bakal memasuki pasar selama lima tahun ke depan, akan berbagi platrform dan komponen, kecuali satu model. "Kami tidak mengubah proses perencanaan produk kami sama sekali," tegas Klein.

Sejatinya, menjalin upaya kerjasama untuk pengembangan produk aliansi telah menjadi misi yang penuh bagi Ghosn dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan, aliansi ini telah mengumumkan rencana untuk berbagi platform global di sejumlah besar segmen kendaraan.

Namun, hal tersebut berubah ketika Ghosn ditangkap, dan kemudian dipecat menjadi Nissan dan Mitsubishi, dan tetap menjadi CEO Renault.

Temuan Baru Penyelewengan Carlos Ghosn

Bukti-bukti baru kembali bermuculan menyangkut kasus Carlos Ghosn. Tim investigasi Nissan dan Mitsubishi merilis hasil kerja mereka.

Dilansir dari Paultan.org, mantan bos aliansi Renault-Mitsubishi-Nissan itu terbukti menerima pembayaran kompensasi kontrak yang tidak sewajarnya dari Nissan-Mitsubishi B.V. (NMBV), mencapai EUR7.822.206,12 atau sekitar Rp126 miliaran (Kurs EUR1 = Rp16.184).

NMBV merupakan perusahaan patungan yang dibentuk oleh Nissan dan Mitsubishi Motors pada Juni 2017. Di perusahaan yang berbasis di Belanda tersebut, Ghosn menempati jabatan direktur.

Dari investigasi tersebut juga terbukti Ghosn tidak berdiskusi terlebih dahulu dengan anggota dewan lainnya, yaitu CEO Nissan Hiroto Saikawa dan CEO Mitsubishi Motors Osamu Masuko dalam pembuatan kontrak dirinya.

Tidak hanya itu, menurut tim investigasi gabungan tersebut, seharusnya Carlos Ghosn terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari anggota dewan lainnya dalam setiap keputusan yang berkaitan dengan kontrak kerja dan kompensasi direktur.

Sementara untuk anggota dewan lainnya yaitu Saikawa dan Masuko dilaporkan tidak menerima kompensasi atau pembayaran lain dari NMBV.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya