Berburu Keindahan Wisata Air Bengkulu Ditemani Daihatsu Terios

Ekspedisi Terios 7 Wonders kembali digelar Daihatsu, 27-30 April 2019. Bertajuk Menjelajah Bumi Raflesia, perjalanan selama 4 hari itu akan meyambangi tujuh destinasi wisata di Bengkulu.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 01 Mei 2019, 06:04 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2019, 06:04 WIB
Air terjun Tri Muara Karang di Bengkulu
Air terjun Tri Muara Karang di Bengkulu

Liputan6.com, Jakarta - Ekspedisi Terios 7 Wonders kembali digelar Daihatsu, 27-30 April 2019. Bertajuk Menjelajah Bumi Raflesia, perjalanan selama 4 hari itu akan meyambangi tujuh destinasi wisata di Bengkulu.

Menikmati pesona air di Bengkulu, perjalan hari kedua dimulai dengan menyambangi Sungai Ketahun, kecamatan Topos, Kabupaten Lebong untuk bermain arum jeram.

Tercatat sudah 40 ribu pengunjung mencoba arum jeram di Sungai Ketahun. Terbagi dua pilihan, pengunjung bisa memilih jarak pendek (7 km) yang ditempuh selama 2 jam dan jarak panjang (14 km) yang ditempuh selama 4 jam.

 

Arum jeram di Sungai Ketahun
Arum Jeram di Sungai Ketahun

Dalam satu perahu karet terdapat 6 orang peserta dan dipandu oleh 2 guide. Harus melewati lorong-lorong yang terbentuk akibat gempa tektonik, pengunjung tak hanya memacu adrenalin, namun juga menikmati indahnya alam Bengkulu.

"Sepanjang jalur akan ada view unik, di antaranya tiga lorong yang punya keunikan tersendiri, yaitu Lorong Penantian, Lorong Kerinduan, dan Lorong Harapan," kata Pemilik Lebong Rafting, Muhammad Dian.

Arum jeram di Sungai Ketahun
Arum jeram di Sungai Ketahun

Selanjutnya

Arum jeram di Sungai Ketahun
Arum jeram di Sungai Ketahun

Perjalanan dilanjutkan menuju Air terjun Tri Muara Karang. Terletak di desa Blitar, perjalanan yang harus dilalui sangat menantang.

Masih sangat jarang wisatawan yang mendatanginya, jalan yang harus dilalui sangat menantang, bahkan terdapat jalan longsor.

Terdapat tiga air terjun (2 air dingin dan satu air panas). Air terjun utama memiliki tinggi 70 meter. Untuk mencapai air terjun, pengunjung harus menuruni turunan tajam dan berjalan sekitar 15 menit.

"Di sini juga ada kolam air panas alami yang bisa dinikmati pengunjung. Memang kalau naik mobil sangat sulit jalannya, terlebih hujan, akan ada banyak lumpur, jadi memang aksesnya masih sulit. Banyakan yang ke sini menggunakan motor agar lebih mudah," tutur guide dari River Tubing Curup, Dedi Supriyadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya