Liputan6.com, Jakarta Menjalin kerja sama dengan beberapa instansi terkait, PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil mewujudkan rekayasa lalu lintas one way terpanjang dan terlama di Indonesia pada arus mudik serta balik Lebaran tahun ini.
Karena itu, Operation Management Group Head Jasa Marga, Fitri Wiyanti menegaskan, evaluasi arus mudik dan balik Lebaran 2019 penting mendapatkan evaluasi dalam Closing Ceremony Tim Satgas JM Siaga Operasional Lebaran 2019.
Advertisement
Baca Juga
Dari sisi rekayasa lalu lintas yang merupakan kerja sama dengan Kepolisian, Fitri menjelaskan, Jasa Marga mencatat beberapa hal penting, seperti adanya perubahan titik akhir pemberlakuan one way arus mudik dari KM 262 (Brebes Barat) menjadi di KM 414 (Kalikangkung).
Perubahan titik one way arus balik juga dilakukan dari KM 262 (Brebes Barat) menjadi KM 442 (Bawen) dan titik akhir one way semula KM 70 (Cikampek) menjadi KM 29.
Terjadinya perpanjangan waktu pemberlakuan one way arus mudik yang semula direncanakan selama 4 hari (30 Mei sampai 2 Juni) menjadi selama 5 hari (30 Mei sampai 3 Juni) dan one way arus balik yang semula 4 hari (7 Juni sampai 10 Juni) menjadi 5 hari (7 Juni sampai 11 Juni)
Pada kesempatan yang sama, Irjen Pol Refdi Andri memaparkan, terwujudnya penerapan one way terpanjang dan terlama itu tak terlepas dari sinergitas yang terjalin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemberlakuan One Way Berlangsung 42 Jam
Pada hari-hari terakhir penerapannya saat arus balik, durasi pemberlakukan one way bahkan berlangsung selama 42 jam non stop.
Beberapa catatan penting lainnya ialah puncak arus mudik terjadi pada tanggal 1 Juni 2019 (H-4) dengan catatan total volume lalu lintas mudik (meninggalkan Jakarta) pada periode H-7 sampai H-1 Lebaran 2019 mencapai 1,2 juta kendaraan atau naik 1,6 persen dari Tahun 2018 dan naik 27 persen dari lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) normal.
Selain itu, Jasa Marga mencatat volume lalu lintas arus balik Lebaran 2019 pada periode H+1 sampai H+7 mencapai 1,4 juta kendaraan. Angka ini naik 6,8 persen dari Tahun 2018 atau naik 52 persen dari lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) normal.
Masih di kesempatan yang sama, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menyampaikan, evaluasi dan prediksi lalu lintas jalan tol jelang periode mudik dan balik Lebaran 2019 sudah dilakukan pihaknya sejak jauh-jauh hari. Tepatnya, sejak diresmikannya Tol Trans Jawa akhir tahun kemarin.
Hasil evaluasi Jasa Marga tersebut turut didukung sumber informasi, seperti survei balitbang Kementerian Perhubungan Darat. Kesimpulan evaluasi tersebut memprediksi animo masyarakat untuk menggunakan jalan tol Trans Jawa saat mudik dan balik Lebaran 2019.
“Sejak mulai dioperasikannya Tol Trans Jawa, kita sudah evaluasi. Kita mengevaluasi kapasitas-kapasitas gerbang. Kita mengevaluasi jumlah lalu lintas. Kita memprediksi semua data bersama. Kemudian kebutuhan lajur-lajur juga kita prediksi dan yang paling penting adalah kita memindahkan Gerbang Tol Cikarang Utama. Itu memang yang paling vital,” paparnya.
Advertisement