Liputan6.com, Jakarta - Dari penampilannya, jelas tergambar Honda Monkey dirancang untuk penggunaan harian. Pengendaranya sudah pasti jadi perhatian di jalan, lantaran desain ikoniknya. Namun, Gianclaudio Aiossa justru membuat Honda Monkey memiliki image baru sebagai motor touring.
Motor mungil ini menemani perjalanan Aiossa keliling Eropa. Bersama si mungil, ia berhasil menempuh perjalanan sejauh 10 ribu km dalam waktu 18 hari.
Ambisinya untuk menjangkau negara-negara Eropa, disambut manis Honda Motor Europe. Pada 5 Juli 2019, dia memulai perjalanannya dari Reggio Calabria, Italia. Tantangan pertama yang didapatinya, menempatkan barang bawaan sebesar 40 kg. Untuk ini, ada sedikit modifikasi, menambahkan bracket di bagian buritan motor.
Advertisement
Baca Juga
Setiap harinya, Aiossa melakoni perjalanan antara 500 km sampai 900 km. Jarak tempuhnya bervariasi karena di beberapa negara ada pengaturan jalan untuk motor di bawah 150cc. "Jadi, sangat jarang saya bisa memacunya hingga kecepatan maksimal sekitar 100 km/jam," kata Aiossa.
Meski begitu, dia sangat menikmati setiap kilometer perjalanannya bersama Motor 'Monyet.' Ditambah lagi, Aiossa juga mendapatkan kenyamanan selama menunggangi motor bermesin injeksi 125cc. "Saya mendapatkan kenyamanan dari jok dan posisi berkendaranya yang dipadu model stang tinggi.
Beruntung mayoritas rute yang dilaluinya aspal. Jadi, ban berukuran 12 inci milik Monkey tak mendapatkan siksaan berarti. Tentu jadi cerita yang berbeda, ketika Aiossa menemui trek semi off-road atau pasir.
Impresi positif justru tertuju kepada konsumsi BBM Honda Monkey. "Saya melihat BBM-nya 55 km/liter dengan beban saya ditambah barang 40 kg," tuturnya.
Usai melintasi Jerman, Denmark dan Swedia, Aiossa menetapkan tujuan ke North Cape. Di sana, dia menyempatkan untuk berswafoto sekaligus beristirahat. Namun, perjalanan masih harus dilakukan dan bahkan lebih panjang.
Dia pun melintasi Finlandia, Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia, Republik Ceko, Austria dan menyelesaikan misinya di markas Honda Motor Europe di Roma (Italia).
Total, Aiossa menempuh perjalanan 10.100 km dalam waktu 18 hari. "Terima kasih kepada Honda Motor Eropa yang masih mempercayai dan mendukung saya dengan cara terbaik bersama Honda Monkey ini," ucapnya.
Â
Sejarah Honda Monkey
Aiossa sendiri memang bukan orang baru, khususnya bagi pihak pabrikan. Pada 2015, dirinya pernah melakoni solo touring Italia-Islandia menunggangi Honda NC750X. Setahun berikutnya, Aiossa didaulat berkompetisi di balap Gibraltar dengan Honda Africa Twin. Ajang itu pun masih digelutinya pada 2017.
Ia kembali mendapatkan kesempatan membawa nama APM (agen pemegang merk) itu di arena 20,000 Pieghe" and the "Hard Alpi Tour Sanremo - Sestriere. Kali itu, Aiossa mengendarai Honda Africa Twin Adventure Sports. Dan, tahun ini dia menorehkan catatan baru dengan motor kecil Honda Monkey.
Pascalahir pertama kali pada 1961 (Honda Z100), sajian Honda Monkey memang menggemaskan. Seiring perjalanan, motor ini pun tak hanya menjadi konsumsi pasar domestik Jepang. Si mungil juga menjadi buruan pemotor di negara-negara seperti Amerika Serikat. Pada 2017, produksinya sempat dihentikan, meski setahun berselang Honda memutuskan memproduksinya kembali.
Hanya saja tampilannya kini dibuat lebih modern dan bahkan mengaplikasi fitur rem ABS (antilock braking system) bersama IMU (inertial measurrament unit). Selain itu, penerapan lampu-lampu LED, DRL (daytime running light) hingga panel meter digital sudah menjadi menu standar.
Sajian baru Honda Monkey pun akhirnya bisa dinikmati konsumen di Indonesia. PT Astra Honda Motor (AHM) baru saja meluncurkannya di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 dengan banderol Rp 65 juta.
Sumber: Oto.comÂ
Advertisement