Pabrikan Mobil Listrik BYD dan JAC Ingin Investasi di Indonesia

Setelah Hyundai serius ingin berinvestasi di Indonesia, dua pabrikan mobil Cina rupanya melirik Indonesia untuk merelokasi bisnisnya. Dua pabrikan mobil tersebut adalah produsen mobil listrik BYD dan JAC.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2019, 14:31 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2019, 14:31 WIB
Blue Bird Siap Operasikan Taksi Listrik Pertama di Indonesia
Pengemudi mobil Blue Bird BYD e6 A/T tengah mengisi daya listrik di pool Blue Bird, Jakarta, Selasa (23/4). Terdapat dua jenis mobil listrik yang digunakan Blue Bird yakni BYD e6 A/T untuk taksi reguler atau Blue Bird dan Tesla Model X 75D A/T untuk taksi eksekutif atau Silverbird. (Liputan6.com/Ang

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Hyundai serius ingin berinvestasi di Indonesia, dua pabrikan mobil Cina rupanya melirik Indonesia untuk merelokasi bisnisnya. Dua pabrikan mobil tersebut adalah produsen mobil listrik BYD dan JAC, relokasi tersebut dilakukan karena perang dagang antara negeri tirai bambu dengan Amerika Serikat.

Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin di Jakarta, Rabu malam, menyebutkan minat tersebut terungkap dalam saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Cina pekan lalu.

"Mobil listrik mau relokasi, yaitu BYD dan JAC. BYD itu mobil yang kerja sama dengan Bluebird sedangkan JAC itu ukuran kelas mobilnya satu tingkat di bawah BYD, tapi itu besar (juga)," katanya yang turut mendampingi Luhut dalam kunjungan ke Cina, seperti dikutip dari bisnis Liputan6.com.

Menurut Ridwan, pembicaraan mengenai minat untuk relokasi telah beberapa kali dilakukan. BYD dan JAC, tambah dia, juga sudah masuk ke Indonesia bermitra dengan swasta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Nilai Investasi

Namun, Ridwan menuturkan kedua perusahaan Cina itu tidak menyebutkan potensi nilai investasi yang akan ditanamkan di Indonesia.

"Mereka tidak mengungkapkan angka tapi sudah menyatakan minat. Syaratnya jelas dan lokasinya ada. Perpres sedang ditunggu," tuturnya.

Ada pun mengenai lokasi relokasi, kedua perusahaan itu belum mengungkapkan secara spesifik. Namun, lanjut Ridwan, Jawa Barat merupakan salah satu pusat industri otomotif yang bisa jadi opsi.

"Tapi kalau dia mau mendekatkan sama sumber baterainya bisa juga di luar (Jawa) sana," tukasnya.

Pekan lalu, Menko Luhut mengunjungi sejumlah pabrik di Cina. Hal itu dilakukan untuk memastikan investasi para pengusaha negeri tirai bambu ke Tanah Air juga bisa terealisasi dengan baik seperti halnya di negara asalnya.

Luhut mengunjungi antara lain pabrik baterai mobil listrik, pabrik mobil listrik hingga pabrik pengolah limbah dan bertemu dengan sejumlah pengusaha.

"Pak Luhut bertemu orang yang berpengaruh, dan bagusnya orang yang sudah berinvestasi di sini, di Morowali, adalah pengusaha yang terpercaya dan terkemuka sehingga beliau meyakinkan rekan-rekan pengusahanya untuk juga ikut berinvestasi di Indonesia," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya