Mengoperasikan Sistem Hiburan Lebih Bahaya Dibanding Minum Alkohol

Sistem hiburan canggih yang mengadopsi sistem layar sentuh sudah menjadi fitur standar di berbagai mobil keluaran terbaru. Tak sekedar akses fitur hiburan saja, beragam fitur seperti kamera juga bisa ditampilkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mar 2020, 10:08 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2020, 10:08 WIB
Toyota all new Rush
Sistem hiburan layar sentuh Toyota All new Rush

Liputan6.com, Jakarta - Sistem hiburan canggih yang mengadopsi sistem layar sentuh sudah menjadi fitur standar di berbagai mobil keluaran terbaru. Tak sekedar akses fitur hiburan saja, beragam fitur seperti kamera juga bisa ditampilkan.

Namun , penggunaan layar sentuh saat mengemudi sangat berbahaya. Sebagaimana yang dilansir Zing.vn, sebuah studi yang dilakukan oleh IAM RoadSmart, dari penelitian itu menunjukkan bahwa pengemudi mengalihkan pandangan ke layar sentuh rata-rata selama 16 detik ketika mengaksesnya. Dari kurun waktu itu, mobil sudah menempuh jarak 500 meter dengan kecepatan 112 km/jam.

Tak hanya itu saja, mengakses layar sentuh saat mengemudi juga memberikan waktu respons yang buruk sekitar 53-57 % lebih lambat daripada dalam keadaan siaga. Tingkat respons lambat lainnya, mabuk sebesar 12%, 35% akibat SMS, dan 46% akibat panggilan telepon.

Namun ini bukan berarti mengonsumsi alkohol saat mengemudi dibenarkan. Sebaiknya jangan mengoperasikan sistem hiburan layar sentuh saat mobil berjalan. Lebih baik berhenti saat mengakses fitur ini.

Sumber: Otosia.com

 

 

Siap-Siap, Iklan Bisa Menghantui Sistem Hiburan Mobil

Seperti halnya iklan menjejali smartphone dengan koneksi internet, mobil dengan koneksi internet nanti bisa 'dikunjungi' oleh iklan.

Dilansir siliconbeat, perusahaan teknologi Telenav baru saja mengumumkan sebuah platform "in-car advertising" untuk mobil yang terhubung dengan koneksi internet.

 

Telenav bermaksud untuk menjual sistem ini kepada para pabrikan mobil. Tentu platform seperti ini akan dihindari oleh konsumen. Dan kemungkinan konsumen yang memiliki mobil terkoneksi dengan internet harus rela membayar layanan agar iklan tidak muncul pada sistem hiburan.

"Pendekatan ini dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh pabrikan mobil yang terhubung dengan layanan jaringan, seperti data nirkabel, konten, perangkat lunak, dan layanan cloud," ungkap juru bicara Telenav.

Telenav juga mengklaim, dengan adanya iklan pada layar infotainment maka pengemudi tidak perlu khawatir untuk membayar biaya berlangganan. Sebagai gantinya, pemilik mobil harus rela iklan bermunculan di sistem hiburan.

Agar iklan tidak mengganggu pengemudi, iklan hanya muncul pada sistem hiburan saat kendaraan berhenti. Seperti saat mobil baru dinyalakan, terjebak di lampu merah, dan baru sampai tujuan. Iklan akan hilang saat mobil melaju atau pengguna berinteraksi dengan sistem hiburan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya