Kota Terpencil di Tiongkok Ini Jadi Garda Terdepan Memerangi Corona Covid-19

Berada di dekat perbatasan Rusia, Suifenhe menjadi kota terpencil yang menjadi garda terdepan dalam memerangi penyebaran virus corona baru di Tiongkok.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2020, 14:32 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2020, 14:32 WIB
Mengintip Penanganan Pasien Kritis Virus Corona
Petugas medis memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). China melaporkan 254 kematian baru dan lonjakan kasus virus corona sebanyak 15.152. (Chinatopix Via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Berada di dekat perbatasan Rusia, Suifenhe menjadi kota terpencil yang menjadi garda terdepan dalam memerangi penyebaran virus corona baru di Tiongkok. Tentu saja ini menjadi pemandangan berbeda karena banyak wilayah di Tiongkok yang melaporkan turunnya kasus Corona Covid-19.

Melansir laman video South China Morning Post, Selasa, 14 April 2020, kota di bagian utara wilayah Tiongkok ini melaporkan 194 kasus impor disebut berasal dari Rusia. Alhasil, perbatasan pun kembali diperketat.

Patroli wilayah perbatasan ditambah frekuensinya, serta anjuran untuk mempraktikkan pola hidup bersih terus digalakkan di dalam kota. Pemeriksaan di perbatasan juga lebih intens sebagai tindakan preventif.

Sejak minggu lalu, kota berpopulasi 70 ribu orang tersebut telah memberlakukan lockdown demi memutus rantai penyebaran corona COVID-19. Pemeriksaan suhu tubuh terus dilakukan pada mereka yang keluar rumah demi memenuhi kebutuhan pokok.

Sementara, gedung kantor 13 lantai telah dialihfungsikan jadi rumah sakit berkapasitas 600 tempat tidur. Pada Senin, 13 April 2020, tercatat 98 dari 108 infeksi baru corona COVID-19 di seantero Tiongkok merupakan kasus impor.

Larangan Bepergian Dicabut

Sejak akhir Maret 2020, beberapa wilayah sudah mencabut larangan bepergian seiring menurunnya laporan kasus corona COVID-19, hingga pada 8 April 2020, Wuhan sebagai pusat pandemi pun memberlakukan aturan serupa.

Kendati orang sudah mulai keluar rumah, dikatakan bahwa keseharian mereka masih jauh dari normal. Pasal, ketakutan datangnya gelombang kedua serangan virus SARS-CoV-2 masih erat membayangi.

Di tempat-tempat umum, orang masih mengenakan masker dan menjaga jarak satu sama lain. Bahkan, pemeriksaan suhu tubuh tetap dilakukan saat memasuki beberapa tempat publik, termasuk supermarket.

Penulis: Asnida Riani

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya