Liputan6.com, Jakarta Jok atau kursi menjadi salah satu komponen yang mempengaruhi kenyamanan pengemudi dan penumpang selama perjalanan di dalam mobil. Begitu juga dengan Peugeot, yang juga terkenal dengan teknologi i-Cockpit untuk interiornya.
Salah satu yang menjadi perhatian pabrikan asal Prancis ini tentu saja jok. Sepintas simpel, namun perlu ketelitian dan detail.Tidak heran, kalau kursi menjadi salah satu bagian sangat kompleks dan berteknologi tinggi.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Kursi di kendaraan menjadi hal krusial saat mengemudi ataupun menjadi penumpang. Postur si penggunanya pun berbeda-beda antara satu sama lain. Untuk itu, desain dan lekuk dari sebuah kursi menjadi hal yang sangat vital dari kenyamanan dan keamanan berkendara.
Pengguna akan merasakan kursi setiap saat berkendara. Maka dari itu Peugeot sangat memperhatikan beberapa hal, yaitu resistance atau ketahanan dari sebuah kursi menopang penggunanya yang memiliki beragam postur dan bobot tubuh.
Selain itu, wear and tear, yaitu keawetan dari material-material yang digunakan pada kursi tanpa meninggalkan aspek kenyamanan. Dan juga temperatur, pengalaman perbedaan suhu menempati kursi saat cuaca panas maupun dingin. Sebuah kursi Peugeot terdiri lebih dari 150 suku cadang yang berbeda.
"Bagi Peugeot, sisi customer harus merasakan kursi yang ditawarkannya memiliki posisi yang tepat, ergonomis, dinamis, aman, dan nyaman," tulis Peugeot dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Minggu (21/6/2020).
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Topangan Maksimal
Sementara itu, kursi juga mesti memberikan topangan yang maksimal saat berada di dalam perjalanan. Di masa depan, kursi kendaraan akan sangat dipengaruhi oleh dunia fashion. Warna dan materi yang digunakan dipengaruhi sesuai dengan trend yang berkembang.
Apalagi pada masa era mobil otonom atau mobil tanpa sopir berkembangdan pada masa tersebut, kursi akan menjadi salah satu pusat dan tolak ukur utama dari interior kendaraan.
Bentuk dan fungsi kursi yang selama ini sederhana,ternyata memiliki ruang transformasi lebih jauh dengan berbagai konfigurasi yang belum terpikirkan sama sekali.
Advertisement
Mengenal Fitur Sensor Automatic Wiping
Astra International Peugeot sebagai agen pemegang merek (APM) Peugeot di Indonesia, mengandalkan dua model untuk menggenjot penjualan, yaitu 3008 dan 5008. Dua mobil tersebut, hadir tidak hanya bermodal tampilan yang gaya, tapi juga didukung fitur dan teknologi terkini seperti sensor automatic wiping (SAW).
Fitur SAW pada Peugeot, merupakan komponen pendukung kala turun hujan. Fungsinya, untuk mengaktifkan tuas wiper secara otomatis, terutama di saat mobil terkena terpaan air hujan. Alhasil fitur SAW akan berfungsi jika saklar wiper di tuas sebelah kiri kemudi sudah di posisi auto.
"Untuk sensor automatic wiping, pengemudi cukup mengatur posisi saklar pada tuas sebelah kanan di balik setir. Pastikan posisinya sudah di auto saat mesin mobil dinyalakan," terang Samsudin, Aftersales Support PT Astra International – Peugeot, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com.
Bila sudah mengaktifkan fungsi SAW, maka pengemudi tidak perlu lagi mengatur kecepatan wiper, meskipun curah hujan semakin deras.
Pasalnya, dengan fitur SAW ini, kecepatan wiper sudah disesuaikan dengan curah hujan yang turun, juga kecepatan kendaraan saat melaju di bawah rintikan hujan sehingga jarak padang ke depan tetap sempurna.
Namun perlu diingat, fitur ini juga harus dirawat. Pasalnya, jika SAW sudah tidak bekerja dengan sempurna, maka jarak pandang jadi tidak jelas karena masih ada air hujan di kaca depan meskipun sudah diseka wiper. Dan jika terus diabaikan, efek buruknya karet wiper akan menggores kaca depan mobil.
"Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pastikan selalu ganti karet wiper setelah mobil menempuh jarak 20 ribu km atau dua tahun berjalan idealnya. Aturan ini biasanya dipakai buat mobil yang sering parkir di area indoor, seperti garasi. Tapi kalau jarang otomatis waktunya dimajukan," tegas Samsudin.