Penyebab Kecelakaan Sepeda Motor yang Harus Diperhatikan Pengendara Motor

Kecelakaan lalu lintas yang masih cukup tinggi menjadi salah pekerjaan rumah bagi semua pihak, baik pemerintah, produsen, ataupun pengguna kendaraan.

oleh Arief Aszhari diperbarui 31 Des 2020, 10:10 WIB
Diterbitkan 31 Des 2020, 10:10 WIB
Ilustrasi Kecelakaan Motor
Ilustrasi Kecelakaan Motor

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan lalu lintas yang masih cukup tinggi menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi semua pihak, baik pemerintah, produsen, dan pengguna kendaraan. Berbagai faktor bisa menjadi penyebab, mulai dari kendaraan sampai pengendara atau pengemudinya.

Berdasarkan data yang diungkapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sepanjang tahun lalu, telah terjadi 1166.411 kasus kecelakaan, dengan jumlah korban meninggal dunia lebih dari 25 ribu jiwa.

Dari jumlah tersebut, pengguna motor menyumbang kejadian terbesar, dengan 73,1 persen, mobil 14 persen, truk 7,2 persen, sepeda 1,8 persen, bus 1,1 persen, dan kecelakaan lain 2,9 persen.

Dijelaskan Direktur Jenderal perhubbungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, beberapa faktor membuat para pengguna roda dua ini mengalami paling banyak kecelakaan. Di samping, memang penggunaan motor paling banyak di antara kendaraan lain, dengan sekitar 6 juta unit lebih motor terjual di pasar otomotif nasional.

"Kita melihat ada empat pilar, yaitu manusia, kendaraan, jalan, dan lingkungan. Untuk yang pertama, pihak Kemenhub sendiri sudah memastikan setiap kendaraan yang diproduksi massal dan dipasarkan sudah melewati uji tipe, sehingga terjamin keamanannya," jelas Budi saat mengikuti webinar yang diadakan Yamaha, beberapa waktu lalu.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Kondisi Pengendara

Lanjutnya, untuk faktor jalan, memang masih ada beberapa wilayah yang kondisinya berlubang. Sedangkan faktor lingkungan, berhubungan dengan cuaca seperti hujan, dan juga kurangnya lampu penerangan.

"Faktor terbesar yang dicatat Korps Lalu Lintas Polri, adalah manusia atau si pengendara sendiri. Kompetensi, keterampilan mengoperasikan rem, termasuk juga persiapan sebelum berkendara, dengan mengecek komponen kendaraan," lanjutnya.

Terakhir, memang paling banyak adalah kondisi pengendara yang lelah dan tidak berkonsentrasi. "Jadi, antara tangan, kaki, mata dan pikiran tidak sejalan. Terlalu percaya diri, misalnya saat hendak mendahului kendaraan lain," pungkasnya.

Infografis Pilihan:

Begini Cara Mudah Mengajukan Santunan Jasa Raharja
Infografis: Ayo cari tahu syarat dan prosedur untuk pengajuan santunan kecelakaan dari Jasa Raharja, ternyata mudah!
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya