Liputan6.com, Jakarta - Pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) resmi berakhir April 2022. Hal tersebut, tentunya berdampak kepada pasar otomotif nasional, yang mengalami koresi pada April lalu sekitar 9 persen dibandingkan Maret 2022.
Pada bulan lalu, penjualan mobil secara ritel sekitar 81 ribu unit. Angka tersebut turun dibandingkan Maret 2022 yang mencatatkan angka sebanyak 89 ribu unit.
Baca Juga
Sedangkan dilihat dari periode yang sama tahun lalu, kenaikan penjualan ritel atau dari diler ke konsumen sebanyak 24 persen. Pada April 2022 berhasil terkirim sebanyak 320 ribu unit dibandingkan April 2021 yang hanya 257 ribu unit.
Advertisement
Dari segi penjualan merek Daihatsu, pabrikan asal Jepang ini tetap mempertahankan posisi nomor dua penjualan otomotif nasional dengan raihan penjualan ritel hingga April 2022 sebanyak lebih dari 62 ribu unit, atau naik 41,8 persen dibanding April 2021.
Dari sisi market share, Daihatsu juga mengalami kenaikan sebesar 2,4 persen menjadi 19,5 persen dari April 2022 dengan April 2021 sebesar 17,1 persen, dan menjadi kenaikan market share tertinggi di antara brand lain pada periode ini.
Sementara dalam hal penjualan bulanan, segmen LCGC yang masih didukung oleh Diskon PPnBM DTP LCGC berdampak sangat positif terhadap Daihatsu.
Tercatat pada bulan April 2022, penjualan LCGC Daihatsu secara total (Ayla & Sigra) mencapai 5.428 unit, atau naik 13 persen dibandingkan Maret 2022 sebanyak 4.811 unit.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Isu makro
Sebagaimana diketahui, saat ini secara makro ekonomi terdapat empat hal isu terkini yang juga dapat berdampak kepada harga sebuah produk, termasuk kendaraan.
Adapun isu tersebut seperti kebijakan kenaikan suku bunga oleh The Fed sebesar +50 bps yang menyebabkan keluarnya arus modal dan depresiasi mata uang, isu Geopolitik yaitu perang Rusia dan Ukraina yang menghambat pertumbuhan ekonomi global, Kenaikan harga bahan baku dan komoditas yang berdampak pada kenaikan biaya di berbagai aspek.
Selain itu, lockdown di Cina juga berdampak pada perlambatan perkonomiannya, menurunnya penjualan retail dan ekspor-impor, naiknya tingkat pengangguran, serta kelangkaan chip yang kemungkinan masih akan terjadi pada tahun ini.
Di tengah kondisi dari isu di atas, Daihatsu masih tetap berproduksi dengan normal dengan 2 shift, dan belum menaikkan harga, sehingga saat ini jadi waktu yang tepat untuk membeli kendaraan Daihatsu.
Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) mengatakan, Daihatsu bersyukur dapat tetap mempertahankan posisi nomor dua penjualan otomotif nasional hingga April 2022 ini.
"Semoga pasar otomotif tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, serta pelanggan juga dapat melakukan pembelian mobil Daihatsu di saat yang tepat seperti saat ini," ujar Hendrayadi Lastiyoso.
Advertisement