Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai oleh masyarakat. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan target sebanyak dua (2) juta unit sepeda motor listrik bisa diproduksi di Tanah Air pada 2025.
Seperti diketahui, implementasi transisi penggunaan energi baru terbarukan memegang peranan penting akan transformasi energi yang ramah lingkungan, sekaligus mendukung upaya Pemerintah Indonesia mewujudkan target netralitas karbon pada 2060.
Bicara soal kendaraan listrik, alat transportasi satu ini tidak menggunakan pelumas atau oli mesin seperti halnya kendaraan konvensional.
Advertisement
Meski penggunaan kendaraan listrik ke depan terus digalakkan, namun penjualan oli mesin diyakini akan tetap tinggi.
"Kami tetap optimistis mineral masih mendominasi market sepeda motor di Indonesia," terang Tony Setyanto, Brand Communication PT Pertamina Lubricants di sela Media Ride Pertamina Lubricants, di Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Dirinya menyebutkan, indikasi yang paling gampang dilihat adalah kompetitor pelumas dari luar negeri yang memperbesar kapasitas pabriknya di Indonesia.
"Artinya mereka melihat perspektif ke depan potensi kita masih "manis"," kata Tony. "Jadi kalau bicara pelumas, 2025 saya rasa masih tumbuh," tambahnya.
Â
Ekspor
Terkait penjualan pelumas mesin Pertamina, ternyata tidak hanya dilakukan di dalam negeri saja. Pertamina Lubricants juga meniagakan pelumaskan ke mancanegara.
"Ada negara fokus di antaranya adalah Australia, Vietnam, dan Cina. Second priority kita ada Afrika Selatan, Timor Leste, dan Bangladesh. Sisanya adalah negara spot namun secara total tujuan (ekspor) ada 14 negara," jelas Tony.
Advertisement