Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, Volkswagen telah memutuskan untuk kembali menghidupkan nama Scout untuk konsumen loyal mereka. Meski mengalami perubahan lewat desain lebih modern, rupanya hal tersebut mendapat antusias yang banyak dari pecintanya.
Seakan mengikuti jejak pesaingnya tersebut, Jeep, jenama asal Amerika Serikat juga turut melakukan hal yang sama. Dilansir dari Carbuzz, perusahaan tersebut akan kembali menghidupkan nama Liberty sebagai model terbarunya.
Hal ini terungkap melalui sebuah dokumen yang diajukan oleh mereka ke United State Patent and Trademark Office (USPTO) pada 17 November 2022 lalu dan diajukan dengan kategori kendaraan sebagai kelas utamanya.
Advertisement
Bagi beberapa orang, mungkin langkah tersebut terkesan aneh. Pasalnya, Jeep dianggap masih memiliki hak atas nama Liberty. Namun, berdasarkan peraturan USPTO, mereka menjelaskan bahwa merek dagang yang tidak kadaluwarsa atau terus diperpanjang oleh pemilik brand, nama tersebut masih terus bisa digunakan.
Hal ini berbanding terbalik dengan yang dialami oleh Jeep, mereka sudah kehilangan nama Liberty karena sudah 10 tahun lebih mereka tidak menggunakan nama tersebut. Artinya, Jeep harus melakukan pengaktifan kembali nama tersebut.
Meski demikian, masih belum jelas apakah nama Jeep Liberty ini akan digunakan oleh mereka untuk sebuah model baru atau akan menghidupkan model lama yang sempat mereka luncurkan.
Beberapa spekulasi yang muncul, ada yang menyebutkan bahwa nama tersbeut akan digunakan oleh pabrikan untuk mobil listrik baru. Hal ini berkaca pada penamaan Avenger yang telah mereka gunakan untuk sebuah small crossover listrik. Penggunaan nama tersebut pernah digunakan pada sebuah mobil pada era 70-an.
Mengenai sejarahnya, penggunaan nama Liberty ini pernah mereka gunakan pada tahun 2002, Jeep menginginkan lebih banyak perbedaan antara Cherokee dan Grand Cherokee, sehingga yang pertama diganti namanya menjadi Liberty.
Hyundai Ioniq 5 Bekas KTT G20 Bali Dijual
Hyudai menjadi official car partner selama gelaran KTT G20 di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu. Salah satu model mobil listrik yang digunakan dalam acara kegiatan tersebut, yakni Hyundai Ioniq 5, dikabarkan siap dijual untuk umum.
Berdasarkan catatan selama acara G20 Summit lalu, sebanyak 44 unit Genesis G80 Special edition Long Wheelbase digunakan sebagai kendaraan kepala negara.
Kemudian sebanyak 87 unit Genesis G80 EV Standard wheelbase dan 262 unit Hyundai Ioniq 5 digunakan untuk keperluan lain seperti kendaraan pasangan kepala negara, rombongan delegasi, protokol keamanan dan tim penyelamat.
Menariknya, dari ketiga model di atas, Ioniq 5 KTT G20 ini sudah jelas nasibnya. Kendaraan listrik yang saat ini tengah populer hingga inden lebih dari setahun tersebut akan ditawarkan ke konsumen yang sudah menunggu lama.
Head of Marketing PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) AStrid A. Wijana menjelaskan alasannya.
"Kalau Ioniq 5 memang dari awal rencananya akan dijual. Ini untuk memotong antrian, kalau ada konsumen yang masih nunggu, kita tawarkan ke konsumen tersebut yang sudah inden. Kalau mau akan kita kirim, supaya tida menunggu lama," ucap Astrid yang ditemui Kamis (24/11/2022).
Artinya ada 262 unit yang ready stock di diler-diler Hyundai di beragai wilayah saat ini dan siap dibawa pulang tanpa menunggu.
Namun konsumen harus pasrah karena warna yang ditawarkan hanya hitam alias midnight black pearl serta tipe Signature Long Range yang dibanderol Rp859 juta.
Soal statusnya yang dibilang mobil bekas, Astrid mencoba menjelaskan. Pada gelaran KTT G20 lalu unit yang digunakan langsung dikirim dari pabrik.
Dokumen kepemilikan pun masih milik HMID alias unit baru. Soal dokumen kepemilikan ini tentu akan diurus nanti saat perjanjian dengan konsumen yang menginginkan unit KTT G20.
Advertisement