Liputan6.com, Jakarta - Apple memutuskan untuk menunda peluncuran mobil listriknya. Raksasa teknologi ini, sejatinya sudah melakukan pengembangan kendaraan ramah lingkungan yang sepenuhnya tanpa pengemudi alias otonom.
Disitat Carscoops, Minggu (11/12/2022), Apple kini dihadapkan dengan kenyataan juka produksi kendaraan listrik tanpa pengemudi belum memungkinkan terjadi saat ini.
Baca Juga
Berdasarkan laporan Bloomberg, Apple tidak dapat membuat kendaraan listrik tanpa pengemudi dengan teknologi saat ini. Karena itu, Apple dikatakan menunda peluncuran yang ditargetkan pada 2025 hingga 2026, dan juga berencana untuk mengembangkan mobil dengan setir dan pedal alias bukan otonom.
Advertisement
Sementara itu, secara harga juga dikatakan sudah pasti jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan kendaraan listrik yang sudah beredar saat ini.
Untuk diketahui, mobil listrik Apple yang sedang dikembangkan itu tidak akan memiliki kemudi dan pedal, dengan interior yang dirancang untuk hands-off driving, sehingga memungkinkan pengemudi melepas tangan saat berkendara.
Apple sendiri berharap untuk membangun kendaraan di sekitar platform kendaraan listrik yang sudah ada sebelumnya. Namun, dikatakan Apple masih mencari mitra terkait pengembangan mobil listrik otonom Apple.
Investasi Kendaraan Listrik Foxconn di Indonesia Paling Lambat Akhir 2022
Pasar kendaraan listrik di Indonesia akan semakin menarik, dengan bertambahnya perusahaan yang berniat untuk berinvestasi di Tanah Air. Terbaru, adalah Hon hai Precision Industry Co. Ltd alias Foxconn, yang berniat untuk menggelontorkan dana membangun ekosistem mobil ramah lingkungan.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menargetkan Foxconn akan merealisasikan investasinya paling lambat pada kuartal IV 2022 mendatang.
"Kita rencanakan di kuartal ketiga atau paling lambat di kuartal keempat di tahun ini. Kemarin kami sudah rapat teknis sampai malam-malam dengan tim Foxconn. Doakan saja semoga Insya Allah ini terjadi," ujar Bahlil dalam bincang-bincang bersama Media di Surakarta, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Lanjut Bahlil, investasi dari pabrikan asal Taiwan ini rencananya akan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah dengan berbagai insentif yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia.
Advertisement