Mengetahui Penyebab Lampu Indikator Suhu Mesin Motor Tiba-Tiba Menyala

Sepeda motor yang dipasarkan di Indonesia dilengkapi berbagai model sistem pendingin, mulai dari menggunakan cairan, pendinginan oli, dan pendinginan lewat embusan udara secara langsung.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2023, 14:08 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2023, 14:08 WIB
Mendeteksi Masalah Motor dengan MIL di Speedometer (AHM)
Ilustrasi lampu indikator pada panel meter motor Honda menyala. (AHM)

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor yang dipasarkan di Indonesia dilengkapi berbagai model sistem pendingin, mulai dari menggunakan cairan, pendinginan oli, dan pendinginan lewat embusan udara secara langsung.

Produk matic terbaru Honda sudah dilengkapi sistem pendingin cairan atau yang lebih kita kenal dengan nama radiator.

Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, Skutik Honda yang menggunakan pendingin radiator di antaranya Honda Vario 125, Vario 160, PCX160, ADV160 dan Forza 250.

Produk tersebut memiliki sistem pendinginan yang lebih optimal dan tentunya lebih canggih.

“Salah satu keunggulannya bisa mengetahui informasi kondisi sepeda motor kepada pemiliknya, seperti indikator suhu yang terdapat pada panel speedometer,” buka Ade.

Menurut Ade, indikator suhu berfungsi untuk memberikan informasi kondisi suhu mesin sepeda motor.

Jika kondisi suhu panas mesin sudah melewati batas ideal atau overheat, maka lampu indikator suhu akan menyala sehingga pemilik sepeda motor perlu melakukan beberapa hal agar suhu mesin bisa kembali normal.

Karena jika suhu mesin melewati batas ideal dan dibiarkan, bisa berakibat fatal. Hal terburuk adalah komponen bagian dalam mesin seperti silinder, piston, stang piston akan rusak.

Jika itu terjadi maka harus turun mesin untuk memperbaikinya dan itu akan memakan biaya sangat tinggi. Ada beberapa hal yang menyebabkan mesin sepeda motor mengalami overheat. Berikut penyebabnya:

Cairan Pendingin dan Kipas Radiator

Jika cairan pendingin habis atau kurang, maka tidak ada cairan untuk menjaga suhu kerja mesin dalam kondisi ideal.

Sedangkan kipas radiator akan bekerja untuk menurunkan suhu cairan pendingin agar cairan yang disirkulasikan ke mesin dapat menjaga suhu kerja mesin.

Jika thermostat tidak bekerja atau tidak terbuka saat suhu mesin tinggi maka cairan tidak akan bisa dialirkan ke mesin. Jika demikian maka mesin akan mudah overheat.

 

Pompa Air dan Sensor Suhu Mesin

Walaupun cairan yang ada dalam tangki reservoir dalam kondisi penuh, tidak akan ada manfaatnya jika pompa air tidak bekerja dengan normal. Karena air tak akan mengalir ke dinding mesin untuk mendinginkan suhu mesin.

Sementara sensor yang bermasalah tidak akan membaca kondisi suhu mesin dengan benar, apakah suhu mesin dalam kondisi normal atau mengalami panas berlebih. Kesalahan informasi dari sensor akan mempengaruhi kinerja mesin saat dihidupkan atau lampu indikator high temperature akan menyala.

Jika melihat indikator suhu menyala, iada hal yang harus dilakukan oleh pemilik sepeda motor, diantaranya mematikan mesin dan biarkan suhunya turun atau dingin. Setelah mesin dingin, periksalah kondisi selang radiator apakah ada kebocoran.

Memeriksa Selang Radiator

Selanjutnya periksa volume cairan pendingin di tangki cairan atau reservoir, apakah masih dalam batas normal atau kurang. Jika kurang atau berada di bawah batas minimal, segera isi hingga batas yang dianjurkan.

Jika tidak ditemukan masalah pada selang radiator dan volume cairan pendingin, maka perjalanan bisa dilanjutkan. Apabila kondisi indikator suhu menyala terulang, segeralah bawa sepeda motor ke bengkel AHASS terdekat.

“Jangan lupa untuk memanfaatkan layanan booking service dan layanan kunjung AHASS untuk kebebasan waktu servis,” imbuh Ade.

Sumber: Otosia.com

Infografis Tradisi Tahun Baru Imlek
Tradisi-tradisi saat perayaan Tahun Baru Imlek (dok.Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya