Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh, di Istana Merdeka, Senin (4/9/2023).
Kedua pemimpin negara Asia Tenggara tersebut mendorong agar segera direalisasikannya kerja sama di bidang maritim dan juga kendaraan listrik.
Baca Juga
"Kedua pemimpin juga menyambut baik kerja sama pengembangan ekosistem kendaraan listrik oleh sektor swasta, serta mendorong kerja sama antara BUMN kedua negara," jelas Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dalam keterangan resminya, Selasa (5/9/2023).
Advertisement
Kerja sama dua negara di industri kendaraan listrik memang cukup menarik. Di satu sisi, Indonesia memiliki cadangan bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik yang besar, yaitu nikel.
Sedangkan untuk Vietnam sendiri, sudah cukup berpengalaman membuat produk mobil listrik, melalui merek dalam negerinya yang sudah beredar di pasaran global, yaitu VinFast.
Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Australia Barat dan Indonesia Jajaki Potensi Industri Baterai EV
Indonesia dan Australia Barat tengah menjajaki kerja sama di industri mineral untuk mendukung pembuatan mobil listrik untuk kedua negara. Tidak hanya itu, kendaraan ramah lingkungan tersebut, juga diproyeksikan untuk pasar Asia Tenggara.
Dijelaskan Perdana Menteri Australia, Roger Cook, energi ramah lingkungan merupakan peluang kunci untuk mempererat kerja sama antara Australia Barat dan Indonesia, baik dalam bidang mineral untuk energi baterai kendaraan listrik, atau dalam bidang energi terbarukan seperti hidrogen, dan bentuk energi energi terbarukan lainnya.
"Australia Barat memiliki banyak sekali mineral penting. Kita memiliki kelimpahan tenaga surya, angin, dan lainnya. Jadi kami ingin menjadi pembangkit tenaga listrik terbarukan untuk mendekarbonisasi perekonomian kami," ujar Roger kepada wartawan, setelah sesi diskusi ASEAN Business & Invesment Summit di Sultan Hotel and Residence, Jakarta, Minggu (3/9/2023).
"Namun kami juga ingin memastikan bahwa kami dapat memberikan peluang unt
Advertisement