Liputan6.com, Jakarta - Shockbreaker menjadi salah satu komponen sepeda motor yang wajib diperhatikan perawatannya. Pasalnya, bagian ini menjadi cukup penting karena memiliki fungsi sebagai peredam kejut, agar saat berkendara tetap nyaman.
Selain itu, saat menikung, shockbreaker yang berkualitas baik lah yang sangat dibutuhkan agar motor tidak oleng dan membuat pengendara terjatuh.
Baca Juga
Berkendara dengan shockbreaker yang sudah mati bisa sangat berbahaya. Selain menurunkan performa motor, kesehatan pengendara pun akan terganggu karena pinggang akan terasa sakit dan badan akan cepat merasa pegal saat berkendara.
Advertisement
Bagaimana memastikan Shockbreaker Harus Diganti?
Shockbreaker merupakan salah satu komponen dengan daya tahan cukup tinggi. Biasanya, shockbreaker akan habis masa pakainya di usia 3-5 tahun.
Tapi tergantung dari perawatan dan penggunaan sepeda motor itu sendiri, terkadang shockbreaker bisa bertahan hingga 7 tahun.
Cek shockbreaker
Untuk mengecek apakah shockbreaker sepeda motor yang dikendarai masih dalam kondisi layak pakai, Wahana Honda memberikan beberapa trik yang bisa dilakukan, di antaranya :
1) Tekan setang motor ke bawah, perhatikan shockbreaker, jika pegas shockbreaker kembali dengan sangat cepat, artinya shockbreaker sudah mati atau rusak.
2) Shockbreaker yang baik harus kembali secara pelan-pelan. Hal ini menunjukkan jika kompresi dalam shockbreaker masih sangat baik, belum terjadi kebocoran.
3) Secara fisik, perhatikan seal shockbreaker depan. Jika terlihat ada rembesan oli, maka seal shockbreaker harus segera diganti.
4) Bawa sepeda motor Anda melalui jalanan berlubang atau jalan bergeombang. Jika terdapat pantulan, artinya shockbreaker harus segera diganti. Makin banyak pantulannya, makin besar kerusakan dari shockbreaker.
Advertisement