Liputan6.com, Jakarta - Buat bikers yang ingin naik kelas tapi memiliki postur kurang tinggi, tak perlu minder. Pasalnya banyak motor kelas menengah yang bisa dipilih.
Meski dimensi motornya tergolong bongsor, tapi menawarkan posisi berkendara yang rendah. Sehingga pengendara dapat dengan mudah menjangkau permukaan jalan dan mudah dikendarai.
Baca Juga
Lalu apa saja model-model yang bisa dipilih? Berikut pilihannya seperti dilansir Oto.com:
Advertisement
Royal Enfield Classic 350
Classic 350 disebut cocok untuk pemula yang ingin naik kelas, karena memiliki dimensi tidak terlalu besar. Bagi pengendara dengan tinggi 170 cm, kaki mudah menapak ke tanah. Sebab ketinggian joknya cuma 805 mm.
Secara visual Classic 350 masih mempertahankan DNA retro khas-nya. Mencirikan sepeda motor Inggris pasca-perang, dengan perpaduan desain retro yang mengalir dari depan ke ekor. Lampu depannya bulat, tangki bensin model teardrop dan knalpot peashooter.
Joknya juga cukup istimewa, pakai pegas di sisi pengendara. Sementara jok belakang terpisah berbentuk kotak. Bila Anda berkendara sendiri, jok penumpang bisa dicopot sehingga meningkatkan sosok klasik.
Jantung pacunya berbagi platform dengan Royal Enfield Meteor. Rangkanya menggendong mesin 349 cc SOHC, 1-silinder, berpendingin udara, dan sudah berpengabut injeksi.
Di atas kerta mampu memproduksi tenaga maksimal 20,4 Hp di 6.100 rpm dan torsi puncak 27 Nm pada 4.000 rpm. Output itu dikawinkan dengan transmisi manual kopling 5-percepatan.
Soal fitur dan teknologi yang tersemat ada Headlamp with Pilot Lamps, panel meter LCD, USB power socket, dan peranti keselamatan dual rem ABS (Anti-lock Braking System). Sayangnya khusus Tripper Navigation atau peranti navigasi dijual terpisah.
All New Classic 350 dibagi dalam 4 varian. Seri Classic Chrome merupakan edisi premium paling menonjol. Tersedia 2 pilihan tangki two tone; Chrome Red dan Chrome Bronze.
Classic Dark dengan warna Stealth Black dan Gunmetal Grey. Sepeda motor ini dilengkapi dengan velg alloy dan ban tubeless. Classic Signals dengan Marsh Grey dan Desert Sand yang dilengkapi lencana dan grafik, serta juga memiliki nomor unik yang terpampang di tangki.
Lalu Halcyon yang menjadi varian termurah, tersedia warna Hijau, Abu-abu dan Hitam. Harganya dijual mulai dari Rp113,2 juta hingga Rp118,9 juta OTR DKI Jakarta.
Royal Enfield Meteor 350
Ia merupakan cruiser yang mudah dikendarai dan memiliki ergonomi baik. Diklaim cocok untuk tinggi badan orang Indonesia, karena pengendara tidak perlu berjinjit saat berhenti. Jadi tidak menyulitkan kala dipakai sehari-hari. Tercatat tinggi tempat duduk 765 mm dan bobot basah (termasuk bahan bakar dan oli) 191 kg.
Meteor 350 merupakan penafsiran dari gabungan konsep klasik sekaligus modern. Kita bisa menikmati siluet klasik a la Royal Enfield pada umumnya. Tapi tidak sekental biasanya. Pahatan tangki, tutup filter, hingga spakbor tampak kasual. Lebih banyak membulat.
Sumber tenaga berasal dari mesin satu silinder 349 cc, 2 klep, SOHC air & oil cooled. Dengan ukuran bore 72 mm dan stroke 85,8 mm serta sudah mengadopsi sistem pengabutan bahan bakar injeksi. Menghasilkan tenaga maksimal sebesar 20,2 Hp pada 6.100 rpm dan torsi 27 Nm di 4.000 rpm.
Fiturnya ada Tripper Navigator yang dapat terhubung dengan smartphone via koneksi bluetooth. Terdapat USB charging port untuk mengisi daya handphone, serta ABS (Anti-lock Braking System) dual channel.
Royal Enfield Meteor 350 punya tiga varian, Fireball, Stellar dan Supernova. Masing-masing dijual Rp119,7 juta, Rp121,5 juta dan Rp123,3 juta OTR DKI Jakarta.
Royal Enfield Hunter 350
Pilihan selanjutnya ada Hunter 350. Ia menyasar segmen anak muda atau pemula yang ingin beralih ke kelas lebih tinggi. Ketinggian joknya hanya 790 mm. Dirancang dengan platform 350 cc J-series. Ia bahkan lebih kompak dibanding Meteor 350 dan Classic 350. Tercatat dirinya lebih ringan 20 kg dari saudaranya.
Semua sektor pencahayaan menggunakan cover serba bulat. Hanya stoplamp yang mengadopsi teknologi LED. Sisanya masih mengandalkan bohlam konvensional. Semua edisi Hunter menampilkan stang rapi, dan tombol-tombolnya mirip kepunyaan Meteor 350.
Ditenagai mesin J-series 349 cc silinder tunggal berpendingin udara. Enjin yang juga dipasang di Meteor dan Classic 350. Dengan injeksi bahan bakar, mesin ini menghasilkan tenaga 20,2 hp di 6.100 rpm dan torsi 27 Nm di putaran 4.000 rpm. Powernya disalurkan ke roda belakang lewat rantai dari 5 percepatan manual.
Dirinya sudah dilengkapi dengan port pengisian daya USB. Tak lupa pula kluster instrumen digital-analog premium. Menampilkan odometer, tripmeter, indikator roda gigi, grafik bahan bakar dengan peringatan bahan bakar rendah, jam, dan indikator pengingat servis.
Hunter 350 pakai velg alloy 17 inci yang dibalut ban tubeless berukuran 110/70 depan dan 140/70 belakang. Penghenti laju dibekali rem cakram dengan disk 300 mm yang dijepit dua kaliper di depan dan 270 mm dengan kaliper tunggal. ABS saluran ganda terpasang sebagai standar.
Total tersedia enam pilihan warna. Edisi Dapper ada Dapper Ash, Dapper Grey, dan Dapper White. Buat versi Rebel hadir lebih premium, yaitu Rebel Black, Rebel Blue, dan Rebel Red.
Semua perbedaan motif dapat dilihat dari bagian tangki dan panel bodi samping. Harganya mulai dari Rp106,4 juta sampai Rp108,2 juta OTR DKI Jakarta.
Honda Rebel
Selain produk dari Royal Enfield ada pula dari Honda yaitu Rebel. Ia merupakan salah satu big bike Honda paling diminati masyarakat Tanah Air. Sebab desain jok dibuat rendah, sehingga cocok buat pemula.
Kompatibel juga dengan postur orang Indonesia, karena kaki mudah menapak dengan baik. Secara angka, tinggi joknya 690 mm dan bobotnya sebesar 191 kg, bikin rider pemula terasa rileks.
Ia menggendong mesin yang serupa dengan Honda CBR500R. Berkubikasi 471 cc 8 valve, DOHC, parallel twin-cylinder, liquid-cooled. Hasil pembakaran memberi tenaga maksimal 45 Hp di 8.500 rpm dan torsi 43,6 Nm di kitiran 5.500 rpm.
Ukuran bore dan stroke: 67 x 66,8 mm serta rasio kompresi 10,7:1. Powernya itu disalurkan melalui transmisi manual 6-percepatan. Demi kenyamanan dan keamanan dirinya dilengkapi dengan fitur assist/slipper clutch yang memudahkan perpindahan gigi.
Buat fiturnya ada Light Emitting Diode (LED) di lampu utama, belakang, hingga lampu sein. Desain headlamp gunakan model daymaker dengan LED 4 titik.
Panel meter menggunakan LCD negative dengan backlight biru yang mudah dibaca. Beragam indikator tersaji seperti BBM, trip meter, penanda waktu, kecepatan, ABS, engine check dan ada gear position.
Untuk kaki-kakinya dibekali suspensi teleskopik 41 mm di depan dan adjustable twin shock lansiran Showa di belakang. Diameter roda 16 inci, depan maupun belakang. Masing-masing dibalut ban ukuran 130/90 dan 150/80. ABS dua channel menjadi fitur wajib.
Buat warnanya tersedia tiga pilihan yaitu Sekarang tersedia Pearl Smoky Gray, Matte Gunpowder Black Metallic, dan juga Candy Diesel Red. Harganya Rp201,688 juta OTR DKI Jakarta.
Kawasaki Eliminator
Selanjutnya dari pabrikan Kawasaki yaitu Eliminator. Ia merupakan pendatang baru di kelas big bike kelas menengah. Model cruiser ini ditawarkan dalam dua versi, regular dan SE. Harga dijual mulai dari Rp165 jutaan.
Poin utamanya adalah Easy, Active dan Long & Low. Mudah dan ideal untuk digunakan sehari-hari. Sebab menawarkan posisi berkendara rendah layaknya Cruiser. Tinggi kursinya cuma 705 mm.
Untuk membantu mencapai posisi low head dan long and low style, ia memakai roda depan berukuran 18 inci dan 16 inci belakang.
Melengkapi karakter rider-friendly, ia didukung oleh mesin berbasis Ninja dan rangka teralis yang ringan untuk menghasilkan performa maksimal. Menggunakan mesin paralel twin 451 cc DOHC, 8 valves berpendingin cairan.
Tenaganya diklaim mencapai 51 Hp di 10.000 rpm dan torsi 42,6 Nm di 7.500 rpm. Powernya itu disalurkan ke roda belakang lewat rantai dengan 6 percepatan.
Fiturnya ada panel instrumen LCD digital yang ringkas dan bentuknya bulat. Tata letak instrument juga mudah dibaca mencakup tachometer style bar dan indikator posisi gigi. Konektivitas smartphone juga tersedia buat memudahkan pengendara untuk mengakses fungsi instrumen demi pengalaman berkendara yang lebih baik.
Buat tipe Standard tersedia warna Pearl Robotic White dengan harga Rp169,9 juta. Sementara varian Special Edition (SE) ada Metallic Matte Carbon Gray/Flat Ebony yang dijual Rp175,5 juta OTR DKI Jakarta.
Bagian kaki-kaki depan menggunakan suspensi teleskopik 41 mm, sementara belakang dual shockbreaker dengan setelan pre-load lima tingkat. Roda depan berukuran 130/70, sedangkan belakang 150/80.
Benelli Imperiale
Imperiale 400 masuk dalam jajaran motor retro kelas menengah. Kedatangannya memberikan pilihan lain bagi konsumen yang mau naik level. Bagi rider pemula juga tidak jadi masalah karena ketinggian jok cuma 780 mm.
Punya tampilan retro dengan posisi duduknya nyaman. Kaki pengendara dengan tinggi 168 cm bisa menapak sempurna. Posisi setang bisa dijangkau dengan mudah dan punya lebar yang pas.
Ciri khasnya terlihat di bagian tangki dan bentuk bodinya. Cover lampu depan, bentuk sein, stoplamp, spidometer dan tangki serba bulat. Ia punya banyak aksen finishing krom. Gas buangnya berukuran besar di sisi kanan, sesuai dengan desain motor secara keseluruhan.
Dibekali mesin 373 cc, SOHC, silinder tunggal, 2-katup, berpendingin udara dengan sistem pengabutan bahan bakar injeksi. Motor ini mampu menyemburkan tenaga sampai dengan 21 Hp di 5.500 rpm, sedangkan torsi maksimalnya 29 Nm pada 4.500 rpm.
Suspensi depan tipe teleskopik dengan diameter 41 mm. Getaran mesin dapat tereduksi dengan baik berkat penggunaan sasis model cradle frame dari pipa baja.
Serta peleknya memiliki diameter berbeda, depan 19 inci dibalut ban 100/90 dan belakang 18 inci dengan ukuran ban 130/80.
Tugas pengereman ditangani oleh cakram berdiameter 300 mm yang diapit 2 piston di depan, dan 240 mm dengan 1 piston bagian belakangnya. Sudah menggunakan ABS dual channel.
Terdapat dua pilihan warna, merah dan hitam. Untuk harganya Rp90 jutaan OTR DKI Jakarta.
Sumber: Oto.com
Advertisement