Kerokan dan Pijat, Andalan Kandidat Pilwakot Semarang Usir Lelah

Dipijat oleh tukang pijat langganan rupanya membawa berkah pada si tukang pijat karena promosinya gratis yang efektif.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 08 Des 2015, 10:30 WIB
Diterbitkan 08 Des 2015, 10:30 WIB
Dari Pijat Hingga Kerokan, Cara Kandidat Pilwakot Atasi Kelelahan
Calon wali kota semarang Hendrar Prihadi mengikuti lomba makan kerupuk di sela-sela masa kampanye. (Edhie Prayitno Ige/Liputan6.com)

Liputan6.com, Semarang - Menjadi calon wali kota dan wakil wali kota memiliki konsekuensi untuk rutin berkampanye ke sana kemari. Kelelahan sudah pasti dirasakan, tapi sejumlah kontestan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang telah menyiapkan beragam jurus untuk mengatasinya.

Calon wali kota Soemarmo, misalnya. Dia selalu menyempatkan diri untuk pijat jika kelelahannya sudah menumpuk. Setidaknya 3 kali dalam seminggu, dia sempatkan waktu mendatangi tukang pijat langganannya.

"Saya punya tukang pijat langganan. Sudah berumur dan kemampuannya mumpuni. Minimal 2 hari sekali saya pijat," promo Soemarmo saat ditemui di Semarang, Senin 7 Desember 2015.

Namun, sebelum staminanya benar-benar turun, calon Wali Kota Semarang nomor urut 1 itu selalu menjaga pola makan dan berolah raga sebelum beraktivitas. Ia juga menyempatkan tidur di mobil di sela-sela perjalanan kampanyenya. Semua dilakukan demi memenuhi undangan tatap muka dari pagi hingga malam.

"Bertemu masyarakat jangan jadi beban. Justru karena dipercaya, maka masyarakat mengundang. Kita harus jaga kepercayaan itu," kata Soemarmo.

Pijat juga menjadi andalan calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Sama seperti Soemarmo, Hendi, panggilan akrabnya, juga memiliki tukang pijat langganan. Namanya Bagyo. Hanya saja, frekuensi pijatnya tak serutin Soemarmo.

"Sejak mijetin saya, Pak Bagyo malah makin laris di-booking teman-teman. Nah efeknya, gantian Pak Bagyo yang kelelahan, saya yang ngalah," sahut Hendi sambil tertawa, Senin 7 Desember 2015.

Untuk melengkapinya, Hendi juga rutin mengonsumsi jamu dan madu yang khusus disiapkan sang istri. Menurut dia, sang istri lebih paham kebutuhan tubuhnya. Di samping itu, ia juga mengandalkan stok cerita lucu yang khusus dibawakan seorang warga jelang tengah malam, setelah seharian sibuk berkampanye.

"Ada seorang warga yang rutin datang. Dia tak pernah bilang mendukung atau tak mendukung. Tak pernah menuntut atau mengajari ini itu. Namun, tiap datang ia selalu membawa cerita baru yang lucu-lucu. Itu bisa menjaga pikiran tetap waras," ungkap Hendi.

Berbeda dengan pasangannya dalam pilkada, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengandalkan kerik atau kerokan. Perempuan yang akrab disapa Ita itu biasa dikerik setelah dipijat terlebih dulu.

"Prinsipnya jangan memaksakan diri. Capek ya tidur. Kalau sempat biasanya minta kerik," kata Ita.

Lalu, bagaimana dengan calon wali kota terkurus Sigit Ibnugroho? Pengusaha kaya itu rupanya cukup meminum kopi tanpa gula agar bisa tidur nyenyak dan bugar keesokan harinya.

"Pagi dan malam biasanya saya dopingnya kopi tanpa gula. Aneh, tapi nyatanya saya bisa tidur nyenyak dan selalu bugar," ujar Sigit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya