Jimly: TPS Aman, 'Setan' Mulai Kasak-kusuk saat Tahu Pemenangnya

DKPP tak segan-segan memecat penyelenggara atau pengawas yang terbukti mengintervensi proses pilkada.

oleh Audrey Santoso diperbarui 09 Des 2015, 13:05 WIB
Diterbitkan 09 Des 2015, 13:05 WIB
20151209-Ketua DKPP Tinjau Langsung Proses Pilkada Kota Depok
Ketua DKPP, Jimly Asshiddiqie (kedua kanan) bersama aparat terkait melakukan inspeksi di TPS 14 Beji Timur Kota Depok, Rabu (9/12/2015). Jimly mengecek langsung pelaksanaan Pilkada di sejumlah TPS yang ada di Depok. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie menilai dalam proses pemilu biasanya tahap pemungutan suara bebas dari praktik kecurangan. Namun saat proses penghitungan suara dan sudah ada indikasi siapa pemenangnya, barulah 'setan' kasak-kusuk.

"Biasanya di TPS aman, tapi kalau sudah ketahuan menang kalah, nah setan itu biasanya kasak-kusuk," ujar Jimly dalam rangkaian acara peninjauan Pilkada Kota Depok di TPS 14, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/12/2015).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengingatkan para panitia penyelenggara dan pengawas untuk menjalankan fungsi sebaik-baiknya. Ia mengancam bahwa pihaknya tak segan-segan memecat penyelenggara atau pengawas yang terbukti mengintervensi proses pilkada.

"Kalau penyelenggara tidak adil, tidak menjalani fungsi dengan netral dan pengawasnya tidak mengawasi dengan benar, bisa dilaporkan dan banyak yang sudah kami pecat," ucap Jimly.

Tujuan dirinya berkeliling TPS di Kecamatan Beji, Depok, adalah sebagai bentuk pengawasan karena DKPP ingin memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan sesuai dengan aturan.

"Kami sebagai DKPP ingin memastikan penyelenggara pemilu melayani dengan netral dan pengawasnya menjalani fungsi pengawasan sebaik-baiknya," ujar Jimly.

Pilkada Kota Depok 2015 diikuti 2 pasangan calon kepala daerah. Mereka adalah Dimas Oky Nugroho dari PDIP yang berpasangan dengan Babai Suhaimidi dari Partai Golkar. Keduanya mendapatkan nomor urut 1. Lalu Mohamad Idris dari Partai PKS dan Pradi Supriatna dari Partai Gerindra dengan nomor urut 2.**

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya