Sandiaga Uno Sambut Baik Sinyal Dukungan Ketum PKB

Hal itu disampikan Cak Imin dalam akun Twitter pribadinya @cakiminpkb.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 22 Jun 2016, 03:23 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2016, 03:23 WIB
Sandiaga Uno foto di stan TemanAhok
Sandiaga Uno foto di stan TemanAhok (foto: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengisyaratkan partainya akan mengusung Sandiaga Uno berpasangan dengan Wakil Ketua PP LKKNU Luluk Nur Hamidah di Pilgub DKI 2017 mendatang.

Hal itu disampikannya dalam akun Twitter pribadinya @cakiminpkb.

"Berharap pasangan cagub @sandiuno dan @lulukhamidah bisa diterima semua kalangan," tulis pria dengan sapaan akrab Cak Imin, Selasa 21 Juni 2016.

Sandiaga pun angkat bicara. Dia mengaku senang dan tersanjung dukungan tersirat itu.

"Tersanjung juga sih dimention Ketua Umum PKB Pak Muhaimin Iskandar," ujar Sandiaga usai buka puasa bersama PAC Gerindra di Jalan Langgar RT 08 RW 04, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa 21 Juni 2016.

Sandiaga mengaku beberapa kali bertemu Cak Imin. Dia menyatakan tentu tidak ada salahnya maju dengan dukungan PKB.

"Secara personal pernah bertemu beberapa kali. Kalau punya kesamaan ya (tentu baik)," lanjut dia.

Kini Sandiaga tinggal menunggu hasil uji kelayakan dan kepatutan PKB. Jika sesuai harapan, maka tentunya akan baik bagi PKB dan Gerindra, mengingat hubungan kedua partai yang menurut dia sudah sangat dekat.

"Fit proper sudah kami lalui. PKB dan Gerindra ini sudah sangat dekat ya. Bisalah maju bersama-sama untuk DKI ini," pungkas Sandiaga.

Tanggapi Kasus TemanAhok

Sandiaga S Uno juga angkat bicara soal dugaan adanya aliran dana Rp30 M ke TemanAhok. Menurut dia, untuk mencegah tanggapan buruk publik, sudah seharusnya transparansi segera dilakukan.

"Saya tidak mau mengomentari secara hukum. Tapi bagi saya transparansi itu harus. Karena setiap pemberian dana itu biasa ada keinginannya," tutur Sandiaga.

Menurut pria yang juga seorang pengusaha itu, dia pernah merasakan bahwa Corporate Social Responsibility atau CSR dari sebuah perusahaan itu diatur oleh sebuah komite. Dalam kasus ini, jika sama diatur dengan cara yang sama, maka transparasi bisa dengan mudah dilakukan dan jelas maksud tujuannya.

"Dulu waktu saya, CSR itu diatur oleh sebuah komite. Saya juga kalau memang harus, pasti akan buka transparansi dana kampanye saya," terang Sandiaga.

Apalagi menurut dia, jika aliran dana itu terbukti, tentu bisa menjadi batu sandungan bagi sang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat kembali melangkah maju pada Pilgub 2017 mendatang.

Posisinya saat ini bisa menimbulkan label abuse of power atau penyalahgunaan wewenang jabatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya