Parpol Lirik Ahok karena Sejuta KTP dari TemanAhok

Semua orang boleh melihat bentuk fisik sejuta KTP yang dikumpulkan TemanAhok.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 29 Jul 2016, 15:27 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 15:27 WIB
20160114-gubernur-jakarta-ahok batik
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan jika sejuta KTP yang dikumpulkan TemanAhok bukan fiktif. Bahkan Ahok mengaku sudah melihat sendiri KTP dukungan tersebut.

"Pernah sudah lihat (1 juta KTP). Mereka kalau itu enggak bohong. Mereka asli sejuta KTP," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/7/2016).

Sejuta KTP itulah, kata Ahok, yang menarik tiga partai politik yaitu Nasdem, Golkar dan Hanura untuk mendukung dirinya di Pilkada DKI Jakarta.

"Makanya saya katakan kenapa partai mau dukung, logika gini, makanya itu membuat titik temu. Tiga parpol kalau enggak yakin KTP ini bisa meloloskan saya, mau enggak mereka setuju saya independen? Enggak mau," ujar Ahok.

Bentuk fisik KTP tersebut, kata Ahok, disimpan rapi dalam boks. TemanAhok bahkan memisahkan KTP itu per-RW per-boks. Siapa saja susah diundang TemanAhok untuk melihat langsung wujud satu juta KTP pada verifikasi acak yang dilakukan TemanAhok beberapa waktu lalu.

"Per boks sampai perkelurahan. Kemarin dia sudah nantang semua untuk datang ngacak, kamu boleh tanya (KTP mana)," ucap Ahok.

TemanAhok, kata Ahok, mendukungnya maju melalui partai karena mereka lihat parpol itu tulus mendukung mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Tiga parpol mengakui hal itu suatu pelajaran yang baik buat partai politik, bahwa ternyata calon yang baik itu bisa tanpa memerlukan partai," jelas Ahok.

Hubungan Ahok dan ketiga parpol ini, kata dia, juga mematahkan persepsi bahwa calon gubernur harus selalu memberikan mahar agar mendapat dukungan partai politik.

"Dulu persepsi calon selalu kasih mahar, calon harus baik-baikin partai dan keluar duit tapi dengan kejadian di Jakarta semua dipatahkan," ujar Ahok.

"Ada satu pelajaran penting, siapa pun kamu selama kamu memang mentalnya cuma mau jadi pegawai, bukan jadi pejabat, bukan karena kedudukan, anda jujur, enggak terima suap, kerja bener, pasti rakyat dukung kamu dan kasih KTP. Jadi, parpol enggak usah menekan enggak usah sombong," pungkas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya