Hanura Yakin Ahok Sulit Dibendung

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, pihaknya kini tengah mempertimbangkan untuk bergabung dengan Gerindra.

oleh TaufiqurrohmanDevira Prastiwi diperbarui 04 Agu 2016, 04:28 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2016, 04:28 WIB
Top 3: Ahok Memburu Pengkhianat Kasus Suap Raperda Reklamasi
Ahok mengatakan bahwa surat yang menjadi barang bukti tersebut tidak dilaporkan kepadanya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Hanura Dadang Rusdiana yakin elektabilitas calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jauh di atas calon lain termasuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang disebut-sebut akan diminta PDIP untuk maju di Pilkada DKI 2017.

Hal itu karena menurut Dadang untuk memimpin Jakarta dibutuhkan sosok yang tegas dan cepat dalam bertindak.

"Untuk memimpin Jakarta bukan hanya memiliki kemampuan konseptual pemimpin dalam menyelesaikan masalah, tetapi yang penting adalah ketegasan dan kecepatan dalam bertindak," ungkap Dadang ketika dihubungi di Jakarta, Rabu 3 Agustus 2016.

Ia menjelaskan, dalam beberapa penilaian sudah dibuktikan kalau Ahok lebih unggul jika dibandingkan dengan yang lain.

"Seperti dalam scoring pemimpin itu ada beberapa elemen, tentu semuanya tidak ada yang lengkap pada semua unsur, tetapi rata-rata dari seluruh unsur kan Ahok yang lebih unggul," papar Dadang.

"Jadi enggak masalah Ahok lemah pada leadership governability dibanding Risma, tetapi secara total Ahok lebih berkelas. Kita buktikan nanti di pilkada siapa yang dibutuhkan rakyat DKI," sambungnya.

Sekretaris fraksi Partai Hanura di DPR ini pun setuju dengan Ahok yang mengatakan kalau lawan terberatnya adalah dirinya sendiri. Meski PDIP dan PKB telah resmi tidak akan usung Ahok dalam Pilkada DKI.

"Gak masalah, kita optimistis bahwa rakyat Jakarta cukup cerdas untuk menilai pimpinan kinerja Ahok yang baik ketika memimpin Jakarta cukup menjadi modal untuk terpilih kembali dalam Pilkada 2017," terang Dadang.

"Jadi bagi Hanura tak masalah dengan siapa kita berkoalisi, Ahok tetap sulit dibendung," tegas Dadang.

Lihat Kinerja

Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (LPP UI) melakukan riset soal kapabilitas sejumlah kandidat bakal cagub DKI Jakarta. Hasilnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ditempatkan lebih unggul dari Ahok di sejumlah hal. Namun meski begitu, Partai Nasdem tak setuju dengan hasil survei tersebut.

"Masyarakat bisa lihat apa yang dilakukan oleh Pak Ahok sekarang. Tentu masyarakat akan menilai sendiri apakah benar atau tidak hal tersebut. Adu program. Misal begini, saya beritahukan salah satunya adalah bagaimana Pak Ahok memindahkan apa yang disebut dengan daerah yang susah sekali diatur," ungkap anggota Dewan Pakar Nasdem Taufiqulhadi saat dihubungi di Jakarta, Rabu (3/8/2016).

Taufiq menyebut salah satu daerah yang susah diatur tersebut adalah Kalijodo. Ia menilai kalau Ahok telah membuktikan kinerjanya. Selain itu, Ahok pun juga memiliki keberanian membongkar mafia tanah di Ibukota.

"Sekarang ini daerah tersebut menjadi bersih dan wilayah tersebut kemudian menjadi runtuh, tidak ada lagi tempat maksiat. Puluhan tahun itu  gubernur sebelumnya tidak bisa menangani masalah tersebut," papar Taufiq.

"Pak Ahok ini membuat tanah-tanah yang dulu menjadi dilepas secara liar, sekarang dikejar kembali menjadi aset Negara. Yang dulu dijual sesuka hati oleh lurah-lurah tertentu tanpa surat nggak jelas, nah sekarang dikejar kembali oleh Pak Ahok," sambung dia.

Meski begitu, anggota Komisi III DPR ini secara jujur mengakui kalau Tri Rismaharini adalah pemimpin yang baik dan sudah terbukti kinerjanya di Surabaya. Belakangan, nama Risma memang kerap disandingkan sebagai pesaing Ahok.

"Yang harus diingat lain lubuk lain ikan. Nah lubuk ya itu Bu Risma itu di Jatim, enggak bisa kita bawa ke air yang berbeda. Di luar Jatim itu membuat ibu Risma tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi beliau ini yang pas itu di Jatim, lain lubuk lain ikan," terang Taufiq.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya