LSI Prediksi Pilkada DKI Jakarta 2 Putaran

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) milik Denny JA memprediksi Pilkada DKI Jakarta berlangsung dalam dua putaran.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 04 Okt 2016, 16:02 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 16:02 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) milik Denny JA memprediksi Pilkada DKI Jakarta berlangsung dalam dua putaran. Sebab, jika angka survei terkait dukungan dan pemilihan bagi ketiga pasangan calon Gubernur DKI tidak ada perubahan secara radikal, maka suara yang masuk ke mereka rata dan mengharuskan adanya putaran lanjutan.

"Pilkada DKI 2017 mendatang diprediksi akan terjadi dua putaran. Hal tersebut akan bisa terjadi karena salah seorang pemimpin di Jakarta harus di atas 50 persen. Ini karena adanya pembagian data secara menyeluruh dari setiap pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta," tutur Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (4/10/2016).

Adjie merinci, pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat saat ini memiliki elektabilitas 31,4 persen. Sementara, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvia Murni berada di bawahnya namun dengan selisih yang tipis.

"Seperti Ahok-Djarot di angka 31,4 persen selaku incumbent. Anies- Sandiaga diangka 21,1 persen dan Agus-Slyviana 19,3 persen sebagai rival atau pendatang baru untuk bertarung dengan incumbent di Pilkada 2017 mendatang," jelas dia.

"Maka dari itu terlihat merata karena dua lawan Ahok-Djarot, apabila dibagi itu mencapai 40 persen dan itu melewati," lanjut Adjie.

Survei ini melibatkan 440 responden yang tersebar di sejumlah wilayah di DKI Jakarta. Metodologi yang digunakan adalah Multistage Random Sampling‎ dengan margin of error di bawah 4,8 persen.

Pengumpulan data itu sendiri dilakukan pada 26 September hingga 30 September 2016 lalu. Sementara pihak LSI juga langsung melakukan wawancara tatap muka terhadap responden menggunakan kuesioner.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya