Liputan6.com, Jakarta Tujuhpuluh tiga Pegawai Harian Lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta atau Pasukan Oranye diskors. Sebabnya, mereka mengikuti kampanye salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Mereka ikut kampanye pasangan nomor satu," kata Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (24/11/2016).
Puluhan petugas tersebut adalah mereka yang biasa menjaga kebersihan sungai dan kali di Jakarta.
Advertisement
Puluhan pasukan oranye tersebut ikut kampanye pada Senin, 21 November 2016 sore. Mereka yang ikut berasal dari PHL Kecamatan Kemayoran (38 orang) dan Kecamatan Johar Baru (35 orang).
"Mereka berfoto sambil acungkan jari dan spanduk pasangan calon nomor urut satu, pakai seragam oranye lengkap dengan peralatan," kata Isnawa.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, Isnawa langsung memerintahkan jajarannya untuk mem-BAP (Berita Acara Pemeriksaan). "Senin malam saya lapor Plt Gubernur," kata Asnawi.
Plt Gubernur Sumarsono tidak berlama-lama dan mengambil langkah tegas. Puluhan pasukan oranye itu langsung diskors. Mereka tidak diperbolehkan bekerja dan menerima gaji.
"Tapi mereka bisa mendaftar lagi setelah beres pilkada," Asnawi menjelaskan.
Untuk mengisi kekosongan personel dan menjaga kali serta sungai tetap bersih, para petugas diperbantukan dari beberapa kecamatan sekitar.
Liputan6.com berupaya menghubungi cawagub Sylviana Murni dan tim kampanye Agus-Sylvi, namun sampai pukul 13.30 WIB belum bisa tersambung.